TEMPO.CO, Jakarta - Legenda Manchester United, Gary Neville, mengungkapkan, klub-klub English Fotball League (EFL) menghadapi 'kisah horor' dari sisi ekonomi. Banyak klub yang sudah angkat tangan dan menolak melanjutkan kompetisi saat pandemi virus corona mereda.
EFL adalah kompetisi berlevel di bawah Premier League. Ada tiga level kompetisi dalam EFL, yakni Championship, League One, dan League Two.
Temuan The Sun memperkuat pernyataa Neville. Media Inggris itu mengungkapkan, ada 15 klub dari total 72 yang sudah tegas-tegas menolak untuk melanjutkan kompetisi musim ini. Sebanyak 12 dari klub itu ada di League Two.
Penyebab utama keberatan dari klub itu adalah masalah keuangan. Para pemiliknya khawatir mereka tidak dapat membayar upah pemainnya jika kampanye dimulai kembali pada bulan Juni.
Neville adalah salah satu pemilik bersama klub League Two, Salford. Dia mengatakan, kondisi saat ini bisa menyebabkan ratusan pemain kehilangan pekerjaan.
"Ada cerita horor yang datang untuk banyak klub jika tidak ada pengurangan biaya," kata Neville. “Lebih dari 1.000 pemain di League One dan Two akan berakhirnya kontraknya dalam 10 minggu. Di League One dan Two, 50 persen pemain sudah melewati akhir kontraknya."
Gary Neville. (instagram/@gneville2)
Dalam kondisi itu, akan menjadi masalah besar kompetisi dilanjutkan pada Juni. Apalagi klub-klub juga belum memiliki bayangan untuk menghadapi kompetisi musim berikutnya.
“Klub tidak akan mengontrak pemain dan memberi penawaran seperti sebelumnya," kata Neville. “Kami tidak berbicara tentang pemain seharga 200 ribu pounds per minggu, itu hanya satu persen pemain di dunia. Kami berbicara pemain dengan upah rendah yang menghadapi masalah nyata jika penghasilan mereka terhenti pada Juni.”
Neville, yang mengambilalih Salford dengan rekan-rekannya di "Class of 92" Manchester United pada 2014, yakin akan banyak pemain memutuskan berhenti setelah pandemi covid-19 berhenti.
"Itu tak terhindarkan. Pemain di atas (Premier League) mendapatkan upah tertinggi, pemain di bawah ini akan menerima lebih sedikit uang," kata dia. “Para pemain yang mungkin hanya mendapat beberapa ratus pounds seminggu adalah mereka yang akan menderita."
Baginya, fenomena di EFL akan memukul dunia sepak bola. "Itu akan membuat jatuh dan mengejutkan seluruh sepak bola," kata Neville. “Dalam beberapa bulan ke depan di banyak klub akan ada pengurangan biaya. Itu akan terjadi. Tapi, pada akhirnya, para pemain di kelas bawahlah yang paling menderita, mereka yang tidak pernah mendapat 1.000 pounds seminggu."
Sebelumnya, Ketua EFL Rick Parry memiliki rencana untuk menyelesaikan kompetisi dalam periode 56 hari dari Juni hingga Agustus. Namun, The Sun mengungkapkan, banyak pemilik klub yang enggan membuang uang untuk pertandingan yang dinilai tidak berarti dan memangkas anggaran untuk musim depan.
THE SUN