TEMPO.CO, Jakarta - Kompetisi sepak bola profesional musim 2019-2020, terutama di lima liga papan atas Eropa, seperti sudah selesai. Lihatlah media-media seperti Marca, AS, dan lainnya rata-rata sudah memunculkan sajian partai-partai klasik, kostum-kostum ikonis, dan parade bintang. Tapi, itu tidak berlaku bagi Liverpool, Juventus, dan Barcelona.
Waktu seakan sudah dihentikan dan tinggal mengevaluasi apa yang sudah terjadi. Tibalah edisi kaleidoskop,
Tapi, bagi Liverpool, Juventus, dan Barcelona urusan belum selesai dan waktu penantian masih terus berjalan.
“Juara ditentukan di atas lapangan dan bukan melalui pemberian penghargaan,” kata Presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC), Gabriela Gravina, yang mendukung sikap Juventus yang menolak jadi juara jika Seri A Liga Italia dihentikan prematur karena virus corona.
Juventus hanya unggul satu poin dari Lazio, Barcelona dua jengkal di atas Real Madrid. Tapi, Liverpool 25 poin di atas urutan kedua Manchester City, memasuki 9 partai terakhir.
City yang masih menyisakan 10 pertandingan dengan nilai 57, akan meraih nilai maksimal 87 jika memenangi semua sisa laga itu.
Liverpool yang mengoleksi 82 poin hanya membutuhkan dua kemenangan lagi untuk melampaui perolehan nilasi maksimal City, yaitu dengan 88 poin.
Tapi, lanjutan Liga Primer Inggris masih berdebar-debar ditunggu apakah bisa terjadi atau tidak di tengah pandemi virus corona yang belum mereda.
Sebagian, seperti Wakil Ketua West Ham United, Karren Brady, sepakat dengan prinsip Gabriela Gravina tersebut, sehingga tidak setuju jika Liverpool dinyatakan juara ketika liga terpaksa disudahi sebelum waktunya.
Sebagian lain, yang terbaru dari Noel Gallagher, mantan gitaris Oasis yang menjadi suporter Manchester City, menganggap tim asuhan manajer Jurgen Klopp itu sangat layak menjadi juara.
Soal siapa yang degradasi dan promosi jika liga harus dihentikan prematur, bisa berlaku usul yang sudah muncul beberapa pekan lalu, tidak ada yang degradasi dan dua tim ditambahhkan dari divisi Championship seperti awal pertama kali Liga Primer digelar dengan 22 tim.
Jurgen Klopp sendiri pernah bilang agak risi dan malu bicara soal peluang Liverpool untuk juara lagi setelah 30 tahun saat sekarang. “Ketika ada kejadian yang jauh lebih penting dibahas daripada sepak bola,” katanya.