TEMPO.CO, Jakarta - Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, disebut telah membeli 80 persen saham Newcastle United dengan mahar 300 juta pound sterling atau sekitar Rp 5,8 triliun. Pembelian yang disebut didorong persaingan pamor antara kerajaan-kerajaan di Timur Tengah.
Media Inggris The Sun menyebutkan bahwa pembelian Newcastle United itu dilakukan karena Mohammed bin Salman ingin menyaingi pamor Sheikh Mansour yang membeli Manchester City pada 2008 lalu. Sejak dibeli Mansour, Manchester City memang menjadi kekuatan baru di sepak bola Inggris dengan mendatangkan banyak pemain hebat dan mahal serta pelatih ternama.
Persaingan antara Mansour dengan Mohammed bin Salman seharusnya sudah bisa terjadi sejak 2015 lalu. Saat itu, si Pangeran Arab menunjukkan niat besar untuk membeli Manchester United.
Sayangnya, proposal senilai 3,5 miliar pound sterling yang diajukan Mohammed bin Salman ditolak oleh Keluarga Glazer, keluarga pengusaha asal Amerika Serikat yang memiliki saham mayoritas Manchester United. Padahal, Malcolm Glazers membeli Manchester United hanya dengan harga 750 juta pound sterling pada 2005.
Belakangan dua dari enam anak Malcolm Glazers dikabarkan siap melepas sahamnya ke Mohammed bin Salman. Namun kali ini Mohammed bin Salman yang menolak proposal itu.
Dia disebut hanya ingin membeli Manchester United jika seluruh saham Keluarga Glazers siap dijual atau dengan kata lain dia ingin menjadi pemilik tunggal Manchester United.
Dengan membeli Newcastle United, peluang Mohammed bin Salman memiliki Manchester United pun dipastikan pupus. Aturan di sana tak memperbolehkan satu orang memiliki dua klub sekaligus.
EXPRESS| THE SUN