TEMPO.CO, Jakarta - Proses pembelian saham Newcastle United dikabarkan telah melangkah sedikit lebih maju. Setelah semua proses legalitas usai, kini Muhammad bin Salman disebut telah mendepositokan uang sebesar 300 juta pound sterling atau sekitar Rp 5,8 triliun untuk proses tersebut.
Media Inggris Daily Mail menyebutkan bahwa sumber mereka di internal Newcastle United menyatakan bahwa MBS, sebutan untuk Muhammad bin Salman telah menyerahkan deposito tersebut sebagai bukti pergantian kepemilikan. Meskipun demikian, dia masih harus menunggu tiga hingga empat pekan lagi untuk menyelesaikan masalah administrasi.
Mereka juga menyatakan bahwa MBS telah menunjuk Yasir Al-Rumayyan untuk menduduki posisi Direktur Utama Newcastle United. Al-Rumayyan adalah Ketua Badan Investasi Arab Saudi (PIF) dan juga menjabat sebagai direktur di perusahaan minyak milik keluarga Kerajaan Arab Saudi, Aramco.
Al-Rumayyan disebut sebagai salah satu orang kepercayaan Putera Mahkota Kerjaan Arab Saudi itu. Dia nantinya harus menjalani tes kesehatan dari otoritas Liga Inggris untuk menduduki jabatan Direktur Utama Newcastle United.
Laporan yang sama juga menyebutkan bahwa Muhammad bin Salman telah menyiapkan dana sebesar 200 juta pound sterling atau sekitar Rp 3,8 triliun untuk membangun infrastruktur dan membenahi perekrutan di Newcastle United.
Soal administrasi, Newcastle United disebut telah menyerahkan dokumen setebal 350 halaman kepada otoritas Liga Inggris soal pengalihan kepemilikan itu. Dokumen tersebut juga berisi soal rencana Muhammad bin Salman dalam tiga tahun ke depan untuk mengangkat pamor Newcastle United dengan menargetkan bermain di Liga Champions. Selain itu, ada juga rencana untuk mendatangkan sponsor baru bagi The Magpies.
Pembelian Newcastle United sendiri dikabarkan sudah terjadi sejak akhir pekan kemarin. Mike Ashley, pemilik sebelumnya, akhirnya sepakat menjual klub itu kepada Mohammed bin Salman sebesar 300 juta pound sterling. Nilai itu dikabarkan turun 40 juta pound sterling dari yang awalnya diminta Ashley.
DAILY MAIL