TEMPO.CO, Jakarta - Bek Persija Jakarta Alfath Faathier memanfaatkan waktunya di rumah selama bulan puasa Ramadan dengan latihan otot inti (core training).
"Saya melakukan core training karena latihan ini tidak membutuhkan banyak ruangan," ujar Alfath seperti dikutip laman Persija, Rabu.
Menurut pemain berusia 23 tahun itu, mempraktikkan core training menjadi salah satu cara untuk menjaga fisiknya selama Liga 1 musim 2020 diliburkan sementara karena pandemi penyakit virus corona (COVID-19).
Apa sebenarnya core training? Fakultas Kedokteran Universitas Harvard menyebut bahwa latihan itu melibatkan otot inti badan yaitu punggung, bagian samping, panggul serta pantat sebagai penghubung antara tubuh bagian atas dan bawah.
Latihan ini umum dilakukan untuk mengencangkan perut, memperkuat punggung dan meningkatkan keseimbangan. Salah satu latihan populer yang termasuk core training adalah plank.
Selain mengolah fisik, selama menjalani isolasi, Alfath juga mengaku senang dengan permainan elektronik. Game yang paling sering dilakukannya di waktu luang adalah sepak bola.
"Bisa bermain sendiri atau bermain 'online' dengan teman-teman pesepak bola lainnya," tutur pemain yang mencatatkan debut di tim nasional Indonesia pada tahun 2018 itu.
Alfath Faathier dan para pemain Persija Jakarta lain harus menjalani latihan serta puasa di tempat tinggal masing-masing karena kompetisi tengah diliburkan sementara akibat pandemi COVID-19 yang melanda Tanah Air.
Belum ada kepastian kapan liga akan kembali bergulir. Namun, jika pemerintah Indonesia memperpanjang masa tanggap darurat virus corona yang saat ini ditetapkan sampai 29 Mei 2020, PSSI memastikan Liga 1 dan 2 musim 2020 akan dihentikan.
COVID-19 juga membuat pemerintah mengimbau umat Islam untuk melakukan semua kegiatan di rumah termasuk sholat tarawih selama bulan puasa. Masyarakat diharapkan selalu berada di rumah demi menekan penyebaran COVID-19. Pemerintah pun mengeluarkan larangan mudik pada bulan Ramadhan, atau masa puasa dan Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah.