TEMPO.CO, Jakarta - Keberhasilan mendapatkan Neymar sebagai pemain termahal dunia tak memberi berkah seperti yang diharapkan bagi Paris Saint-Germain (PSG). Bisa dikatakan pemain Brasil itu justru menjadi "bencana" bagi klub Prancis itu: ia dibayar terlalu mahal untuk sumbangan yang tak terlalu maksimal.
Neymar sudah tiga tahun berada di PSG. Tapi sejauh ini ia baru tampil 80 kali, dari kemungkinan 155 laga, dan menyumbang 69 gol. Cedera yang datang silih berganti membuatnya harus sering absen dari lapangan.
Pada musim pertamanya, sebelum Piala Dunia 2018, Neymar absen 100 hari dari skuad PSG. Sepanjang musim 2017/18 itu ia hanya bermain 30 kali dari dari 56 pertandingan yang dijalani klubnya.
Musim berikutnya, ia kembali absen selama 88 hari. Total mantan pemain Barcelona ini hanya bermain 28 kali dari 55 pertandingan. Musim ini, cedera kembali menghampirinya. Ia baru tampil 22 kali dari kemungkinan 44 laga.
Media Spanyol, Marca, mengeluarkan hitung-hitungan menarik untuk performa Neymar itu. Pemain 28 tahun ini dibeli PSG seharga 222 juta euro (Rp 3,6) dari Barcelona. Ia kemudian dibayar 37 juta euro (Rp 612 miliar) per musim.
Bila diperhitungkan dengan tampilannya, maka menurut Marca, Neymar dibayar 111 juta euro (Rp 1,8 triliun) untuk 80 pertandingannya.
Melihat kondisinya di PSG, Neymar pun selalu dikait-kaitkan dengan kepindahan ke klub lain. Real Madrid pernah berusaha mendatangkannya.
Saat ini ia lebih sering dikaitkan dengan kemungkinan kembali ke Barcelona.
Namun, pukulan ekonomi karena pandemi virus corona kemungkinan menyulitkan dia untuk pergi. Keuangan Barcelona disebut-sebut cukup terpukul karena terhentinya kompetisi dan kemungkinan akan lebih hemat dalam belanja pemain dalam bursa transfer mendatang.
MARCA