TEMPO.CO, Jakarta - Ryan Giggs memenangkan 13 gelar Liga Primer Inggris di bawah Sir Alex Ferguson tetapi filosofi manajerial mantan manajer Manchester United itu bukan yang menjadi inspirasinya. Giggs yang kini menjadi pelatih tim nasional Wales menyebut Louis van Gaal yang menjadi acuannya.
Giggs pernah menjadi asisten Van Gaal ketika pelatih asal Belanda itu menangani Manchester United selama dua tahun, 2014-2016. Mereka memenangkan Piala FA bersama-sama saat itu.
Merefleksikan bagaimana dia memimpin Wales mengalahkan Slovakia 1-0 di kualifikasi Euro 2020 lalu, Giggs mengatakan keapda The Athletic, "Saya berada di bawah Sir Alex selama 20 tahun lebih dan dia menentukan tim itu satu setengah jam sebelum pertandingan."
"Ada waktu-waktu tertentu, Barcelona di semifinal (Liga Champions 2008) mungkin, di mana ia ingin melakukan sesuatu."
Louis van Gaal dan asistennya Ryan Giggs mengawasi pertandingan antara MU dan Swansea City di Manchester, Inggris, 16 Agustus 2014. Van Gaal mengawali Liga Primer dengan kekalahan. REUTERS/Darren Staples
"Tetapi lebih sering tidak semua orang tahu apa pekerjaan mereka. Kami akan terkejut sesekali. Jadi saya berhasil melakukan dengan cara itu. Jika para pemain kaget, tidak ada waktu untuk berkonsentrasi pada hal itu."
"Kemudian, di bawah Louis, dia bekerja lebih banyak pada aspek taktis, pemian baru, cara bermain yang berbeda, filosofi yang berbeda, dan saya merasa dia datang membawa sepak bola klub dengan mentalitas internasional mengenai rapat, mengenai persiapan."
"Jadi, bagi saya, dengan pekerjaan pertama saya, itu sempurna."
"Untuk pertandingan melawan Slovakia, para pemain tahu dua hari sebelumnya, karena saat itulah saya melakukan pertemuan dan kemudian pergi melakukan XI v XI."
"Mereka akan tahu kapan tim tampil. Saya tidak ingin itu menjadi kejutan bagi para pemain, seperti Ashley (William) pernah tampil untuk Wales sebelumnya," kata Giggs.
MIRROR