TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pemain sepak bola asal Turki, Cevher Toktas, mengakui telah membunuh anaknya yang berusia 5 tahun yang tengah dirawat di rumah sakit karena dicurigai terpapar virus corona. Kepada polisi ia beralasan menghabisi anaknya itu karena "tak pernah merasa mencintainya sejak dilahirkan".
Toktas adalah pemain klub amatir Bursa Yildirimspor. Tapi, ia sebelumnya pernah memperkuat Hacettepe di Liga Super Turki pada 2007 hingga 2009.
Associated Press melaporkan, pemain berusia 33 tahun membawa anaknya, Kasim, yang mengalami batuk dan demam ke rumah sakit di Bursa pada 23 April. Keduanya langsung diisolasi bersama karena khawatir terpapar virus corona.
Beberapa saat setelah dirawat, Toktas memanggil dokter karena melihat anaknya kesulitan bernapas. Dokter berusaha menyelamatkan bocah tersebut, tapi gagal.
Saat itu, pihak rumah sakit menduga Sang Anak meninggal karena serangan virus corona. Tak ada kecurigaan apapun, juga tak ada otopsi yang dilakukan.
Namun, pada 4 Mei, Toktas datang ke kantor posisi dan mengakui telah membunuh anaknya itu. Dia mengklaim telah membekap mulut anaknya dengan bantal selama 15 menit. Ia kemudian berteriak memanggil dokter, demi menghilangkan kecurigaan.
Toktas mengaku tak merasakan cinta buat anaknya sejak dilahirkan. Ia menyebut alasan itulah yang mendorongnya menghabisi nyawa buah hatinya itu. "Saya tak punya masalah mental," kata dia pada polisi.
Toktas akhirnya ditahan polisi. Jenazah anaknya pun digali lagi untuk dilakukan otopsi.
THE SUN | GOAL