TEMPO.CO, Jakarta - Tunangan Jamal Khashoggi, Hatice Cengiz, dikabarkan ingin bertemu dengan otoritas Liga Inggris terkait pembelian saham Newcastle United oleh Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Muhammad bin Salman. Khashoggi merupakan jurnalis yang diduga dibunuh oleh pasukan elit Arab Saudi atas perintah MBS, sebutan untuk Muhammad bin Salman.
Jurnalis Media Inggris Telegraph, Ben Rumsby menyatakan bahwa Cengiz telah menyatakan ingin bertemu dengan Kepala Otoritas Liga Inggris, Richard Masters. Menurut Rumsby, Cengiz, berencana berbicara soal pembelian saham Newcastle.
"Tunangan dari jurnalis Jamal Khashoggi yang dibunuh mengumumkan bahwa dia ingin bertemu dengan Kepala Eksekutif Premier League, Richar Masters, soal pembelian Newcastle oleh Saudi," kata Rumsby dalam cuitannya.
Sebelumnya Cengiz telah mengirimkan surat terbuka kepada suporter Newcastle United. Dalam suratnya itu, dia meminta suporter Newcastle United untuk bertanya dalam hati mereka apakah pembelian saham klub itu oleh Muhammad bin Salman adalah hal yang benar secara moral.
Muhammad bin Salman sendiri dituding sebagai otak dibalik pembunuhan Jamal Khashoggi. Jurnalis asal Arab Saudi yang meminta suaka dari Amerika Serikat itu dibunuh di Konsul Arab Saudi di Istanbul, Turki pada 2018 lalu.
Pembunuhan itu kabarnya dilakukan oleh sekelompok tentara elit Arab Saudi yang diperintah oleh Muhammad bin Salma.
Pihak Arab Saudi sendiri telah membantah keterlibatan si putra mahkota. Mereka menyatakan telah mengadili sejumlah orang yang diduga terlibat dalam pembunuhan Khashoggi.
Muhammad bin Salman kini disebut sebagai orang dibalik konsorsium Arab Saudi yang akan membeli Saham Newcastle United dari pemilik lamanya, Mike Ashley. MBS disebut siap menggelontorkan dana sebesar 300 juta pound sterling atau sekitar Rp 5,8 triliun untuk membeli 80 persen saham klub itu.
Meskipun demikian, rencana pembelian itu terganjal oleh sejumlah isu. Selain soal dugaan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh MBS, otoritas Liga Inggris juga menerima protes dari pemegang hak siar utama mereka, beIN Sports.
Dalam suratnya, beIN Sports, mengingatkan otoritas Liga Inggris bahwa Arab Saudi merupakan negara yang telah melakukan pembajakan hak siar Liga Inggris dalam beberapa tahun. Mereka menuding adanya keterlibatan perusahaan miliki keluarga kerajaan dalam hal itu.
Hingga saat ini otoritas Liga Inggris belum memberikan persetujuan atas penjualan saham Newcastle United tersebut. Padahal, biasanya proses pemberian izin hanya membutuhkan waktu tiga hingga empat pekan.
DAILY MAIL