TEMPO.CO, Jakarta - Mayoritas pemain Persebaya Surabaya sudah pulang ke kampung halaman masing-masing setelah kompetisi Liga 1 dihentikan pada akhir Maret lalu akibat pandemi Covid-19. Saat ini tersisa Oktafianus Fernando dan Patrich Wanggai yang ada di mes pemain. Plus Makan Konate yang tinggal di fasilitas tim di kawasan Surabaya Barat.
Oktafianus tidak mudik karena memang asli Surabaya. Dia di apartemen pemain bersama istrinya yang sedang menunggu kelahiran anak pertama. Konate tidak pulang ke negaranya karena bandara di Mali ditutup, sehingga tidak ada pesawat ke sana.
Adapun Patrich, yang asli Papua, memilih tetap di Surabaya karena ingin terus fokus belatih. ”Saya tetap di Surabaya bersama keluarga. Karena di sini saya bisa terus latihan, ada fasilitas seperti gym dan kolam renang,” kata Patrich seperti dikutip laman Persebaya.
Dengan tinggal di apartemen pemain, Patrich menyatakan bisa lebih fokus menjaga kondisi. Seandainya tiba-tiba ada pengumuman kompetisi dilanjutkan, kondisinya sudah siap.
Memang, nasib Shopee Liga 1 2020 masih belum jelas sampai saat ini. PSSI masih menunggu keputusan pemerintah. Kapan aktivitas olahraga diperbolehkan. Keputusan itu akan tergantung salah satunya status tanggap darurat Covid-19 yang ditetapkan sampai 29 Mei ini.
Patrich menambahkan, selama di Surabaya banyak menghabiskan waktu bersama keluarga. Hampir tidak keluar kemana-mana karena Kota Pahlawan juga memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). ”Di rumah saja, nonton, main Play Station, lalu latihan,” papar Patrich.
Soal budaya mudik, Patrich menyatakan memang tidak terbiasa mudik bersamaan lebaran. ”Tahun kemarin saya juga tidak pulang waktu lebaran, cuma Natal saja saya mudik,” kata Patrich Wanggai.
PERSEBAYA