TEMPO.CO, Jakarta - Manchester United mengumumkan jumlah kerugian yang mereka derita akibat pandemi Covid-19. Hutang mereka disebut melonjak hingga 127,4 juta pound sterling atau sekitar Rp 2,295 triliun.
Dalam pengumuman resminya, Manchester United menyatakan bahwa posisi hutang mereka kini sebesar 429,1 juta pound sterling atau sekitar Rp 7,733 triliun rupiah. Jumlah itu meningkat sebesar 42 persen dari akhir tahun lalu.
Pandemi virus corona disebut telah membuat mereka kehilangan pendapatan hingga 19 persen pada kuartal pertama tahun ini. Pendapatan dari siaran televisi turun hingga 27,7 juta pound sterling atau sekitar Rp 499,1 miliar dibandingkan periode pertama tahun lalu.
Selain itu, Manchester United juga menyatakan bahwa mereka harus membayar 15 juta pound sterling kepada pemilik hak siar karena Liga Inggris musim ini dihentikan sementara.
Penurunan pendapatan juga terjadi dari sektor pemasukan hari pertandingan. Manchester United mengaku pendapatan mereka turun sebesar 2,6 juta pound sterling atau sekitar Rp 46,86 miliar. Selain itu penjualan cinderamata di toko mereka juga mengalami penurunan hingga 1,1 juta pound sterling atau sekitar Rp 19,8 miliar.
Satu-satunya sektor yang mengalami kenaikan adalah pendapatan dari sponsor dan komersial sebesar 3,1 juta dan 2 juta pound sterling atau sekitar Rp 55,8 miliar dan Rp 36 miliar.
Meskipun mengalami kerugian besar, Wakil Kepala Eksekutif Manchester United, Ed Woodward, memberikan pesan positif. Menurut dia, masalah ekonomi saat ini merupakan prioritas kedua. Dia menyatakan bahwa yang terpenting saat ini adalah kesehatan para pemain, staf serta suporter mereka di seluruh dunia.
"Fokus kami tetap pada kesehatan dan kesejahteraan kolega, penggemar, dan mitra kami di seluruh dunia dan kami sangat bangga dengan tanggapan mereka yang terkait dengan klub selama krisis ini," kata Woodward.
"Sejak dimulainya pandemi, Manchester United dan Yayasan kami telah memberikan bantuan kepada rumah sakit, lembaga amal dan sekolah di komunitas kami, serta dukungan untuk pekerja garis depan dan penggemar yang rentan.
'"Tindakan-tindakan ini mencerminkan nilai-nilai inti kami sebagai klub dan ketahanan melalui kesulitan yang telah kami tunjukkan berkali-kali sepanjang sejarah panjang kami dan akan melakukannya lagi untuk menghadapi tantangan-tantangan saat ini.
“Dengan semangat itu, kami menantikan tim dengan selamat kembali ke lapangan dan membangun momentum menarik yang telah dicapai Ole (Gunnar Solskjaer) dan para pemain sebelumnya, sambil mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi kesehatan masyarakat. Pikiran kami tetap bersama semua yang terpengaruh selama waktu yang belum pernah terjadi sebelumnya ini."
Dengan jumlah kerugian sebesar itu, Manchester United dikhawatirkan tak dapat melakukan pembelian pemain baru untuk musim depan. Padahal mereka disebut mengincar sejumlah pemain seperti Jadon Sancho, Kalidou Koulibay dan Saul Niguez.
Dengan pandemi Covid-19 yang masih berlanjut, Manchester United dikhawatirkan akan mengalami kerugian lebih besar lagi. Apalagi beban gaji pemain mereka merupakan salah satu yang terbesar di Liga Inggris.
DAILY MAIL