TEMPO.CO, Jakarta - Laga kedua babak 16 besar Liga Champions antara Liverpool vs Atletico Madrid pada 9 Maret lalu dituding sebagai ajang penularan Covid-19. Data terbaru menunjukkan laga itu terkait dengan kematian 41 orang di Inggris.
Media Inggris The Times menduga sekitar tiga ribu suporter Atletico yang hadir pada laga itu membawa virus corona. Tudingan itu muncul karena saat itu, Spanyol telah mengalami pandemi Covid-19 yang lebih parah dari Inggris saat itu. Menurut mereka, setidaknya diperkirakan ditemukan 640 ribu kasus Covid-19 di Spanyol saat itu sementara di Inggris hanya sekitar 100 ribu kasus.
Mengutip laporan Edge Health, lembaga yang menganalisa data kesehatan di Inggris, The Times menyebutkan bahwa 41 orang tersebut menghadiri laga Liverpool vs Atletico Madrid. Mereka dikabarkan tewas dalam kurun waktu 25 hingga 35 hari setelah pertandingan tersebut.
Jumlah tersebut, menurut laporan yang sama, sangat mungkin bertambah mengingat para suporter Liverpool tersebut sempat kembali ke rumah serta berhubungan dengan rekan-rekannya yang lain.
Sebelumnya kebijakan memperbolehkan laga Liverpool vs Atletico Madrid tersebut sempat dipertanyakan. Pasalnya, terjadi kenaikan rasio kasus Covid-19 dan kematian di Inggris beberapa pekan setelah laga tersebut.
Deputi Penasihat Medis Inggris, Jenny Harries, sempat membantah anggapan bahwa laga Liverpool vs Atletico Madrid itu menjadi penyebab meningkatnya kasus Covid-19 di sana.
Pada laga itu, Liverpool mengalami kekalahan 3-2 setelah pertandingan dilanjutkan melalui babak tambahan. Mereka pun dipastikan tersingkir dari Liga Champions karena pada laga pertama di markas Atletico Madrid menderita kekalahan 0-1.
LIVERPOOL ECHO
