TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menegaskan bahwa pemerintah tetap berkomitmen untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2021.
"Terakhir penegasan dari Pak Presiden itu tidak ada perubahan, kita tetap siap menjadi tuan rumah. Tetapi, karena sekarang kondisi pandemi, kita sesuaikan, ada yang harus kita modifikasi," kata dia dalam konfrensi pers virtual, Selasa, 26 Mei 2020.
Untuk persiapan penyelenggaraan, kata Zainudin, akan menjadi kerja bersama dengan beberapa kementerian yang telah ditunjukan oleh Presiden Joko Widodo. Untuk renovasi venue yang akan digunakan, ia menyebut, menjadi tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Kementerian Koordianator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan bersama Kemenpora, kata dia, bakal mengkoordinir persiapan penyelengaraan. "Untuk timnas, semua kami serahkan kepada PSSI," katanya menjelaskan tanggung jawab antara pemerintah dan organisasi induk olahraga dalam persiapan Piala Dunia U-20.
Ia menambahkan, dalam persiapan itu akan mengikuti protokol kesehatan untuk memutus rantai pemyebaran virus corona. "Kita tidak mungkin dalam keadaaan normal, ini namanya, judulnya new normal," kata dia.
Menpora enggan membahas kemungkinan Piala Dunia U-20 digelar tanpa penonton. Menurut dia, hal itu perlu dibicarakan lebih detail karena pelaksanaannya masih setahun lagi yakni Juni 2021.
"Nanti kita lihatlah, ini masih Mei dan Juni 2021. Seperti apa situasinya tentu kita bicara dengan PSSI dan FIFA. Kesepakatan bersama seperti apa," kata dia.
Zainudin menyampaikan hasil komunikasi bersama Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, latihan Timnas U-19 akan digelar secara virtual. Selama bulan Ramadan kemarin, latihan berlangsung pada malam hari. Namun, mulai 26 Mei 2020, latihan virtual digelar pagi.
"Kalau training camp atau ketemu fisik terserah, kita menunggu rencana itu yang penting protokol kesehatan harus dilakukan dengan sungguh-sungguh," kata Menpora.
IRSYAN HASYIM