TEMPO.CO, Jakarta - Sikap klub-klub Liga 1 berbeda-beda saat menyikapi lanjutan kompetisi musim ini yang tengah terhenti karena pandemi Covid-19. Ada yang meminta dihentikan, ada yang ingin dilanjutkan, ada juga yang menekankan syarat khusus.
Berikut sikap Borneo FC, Persija Jakarta, Arema FC, dan Persik Kediri:
Borneo FC
Borneo FC mengajukan beberapa syarat jika PSSI memutuskan untuk melanjutkan Liga 1. Kepada Antara, Presiden Borneo FC Nabil Husein Said Amin menyebut bahwa kalau liga bergulir kembali, dia ingin ada penambahan subsidi.
"Saya ingin subsidi bisa ditambah mengingat liga akan berjalan tanpa penonton kalau berlangsung kembali. Sehingga harus ada pembicaraan mengenai 'rating' TV dan 'sharing'," ujar Nabil.
Kemudian, pihak klub berjuluk Pesut Etam juga meminta kesempatan untuk merevisi kontrak. Sebab, menurut Nabil, kondisi keuangan Borneo saat ini dalam kesulitan karena ketiadaan kompetisi. Sponsor-sponsor berhenti memberikan dukungan dan rumit bagi klub menemukan tambahan sponsor baru.
Selanjutnya, Borneo FC juga meminta PSSI untuk menyediakan protokol kesehatan yang ketat andai liga dilaksanakan lagi. Kemudian, tentang pengetesan COVID-19 yang disebut PSSI menjadi prosedur wajib, Borneo berharap hal itu tidak lagi menjadi beban klub.
Persija Jakarta
Direktur Olahraga Persija Jakarta Ferry Paulus mengatakan setuju Liga 1 kembali dilanjutkan tetapi hanya jika kondisi dipastikan benar-benar aman dari Covid-19.
"Manajemen Persija sangat berharap liga dapat berjalan kembali. Namun Persija ingin semuanya benar-benar telah kondusif terlebih dahulu," ujar Ferry, dikutip dari laman resmi Persija di Jakarta, Rabu.
Menurut Ferry, kesehatan dan keselamatan banyak orang adalah yang terpenting saat ini. Oleh sebab itu, perlindungan mesti diberikan maksimal kepada semua yang terlibat andai liga bergulir.
Apalagi, sepak bola dinilai Ferry sebagai olahraga yang melibatkan banyak orang dengan mobilitas tinggi baik itu di stadion atau dari satu kota ke kota lain.
Situasi tersebut membuat protokol kesehatan ketat harus dikeluarkan untuk mengatur pelaksanaan liga. "Jika liga benar-benar bergulir protokol COVID-19 harus benar-benar dipahami oleh semua pemangku kepentingan dan dapat diimplementasikan dengan baik," tutur Ferry.
Selanjutnya: Sikap Arema dan Persik