Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kenangan 62 Tahun Silam, Saat Timnas Indonesia Disebut Macan Asia

Reporter

Editor

Nurdin Saleh

image-gnews
Pemain Timnas Indonesia saat berlatih. Antara
Pemain Timnas Indonesia saat berlatih. Antara
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tepat hari ini 62 tahun silam, 1 Juni 1958, Timnas Indonesia sempat dijuluki sebagai Macan Asia setelah berhasil merebut medali perunggu Asian Games 1958 di Tokyo, Jepang.

Mengalahkan India 4-1 dalam perebutan tempat ketiga, membuat prestasi ini menjadi yang tertinggi yang bisa dicapai Indonesia dan bertahan hingga dewasa ini, bahkan sulit untuk diulangi.

Pelatih Indonesia saat itu, Antun Toni Pogacnik, membuat perubahan besar-besaran di tubuh timnas. Ia melakukan peremajaan dalam skuadnya. Nama-nama seperti Ramang, Djamiaat Dhalhaar, hingga Aang Witarsa terpinggirkan.

Sebagai pengganti, di lini depan dihuni pemain dengan rerata umur 23 seperti Wowo Sunaryo, Bakir, dan Suryadi. Sementara di posisi penjaga gawang tetap diisi Maulwi Saelan, sang pengawal Bung Karno.

Pada babak penyisihan, Indonesia tergabung di Grup B bersama Myanmar dan India. Maulwi Saelan dan kawan-kawan sukses menjadi juara grup setelah menumbangkan Myanmar 4-2 dan India 2-1.

Di babak perempat final, timnas Indonesia telah ditunggu tim yang tak terlalu diperhitungkan, Filipina. Benar saja kedigdayaan Indonesia tak kuasa dibendung dan mereka mengakhiri laga dengan skor 5-2.

Memasuki Semifinal, Indonesia akhirnya mendapatkan lawan tangguh yakni Republic of China (yang sekarang menjadi Taiwan), sekaligus kandidat kuat juara saat itu. Meski begitu, Indonesia mampu mengimbangi perlawanan Taiwan dan hanya kalah dengan skor tipis 1-0.

Harapan untuk mendapat medali emas pupus sudah, satu-satunya yang bisa dibawa pulang hanya perunggu. Di babak perebutan tempat ketiga, Indonesia kembali bertemu dengan India yang pada babak semifinal kalah atas Korea Selatan 3-1.

Pengalaman saat bertemu di fase grup, membuat pasukan Toni Pogacnik ini bisa sedikit jumawa. India kembali tak berdaya di hadapan Indonesia dan harus mengakui kekalahan 4-1.

Kemenangan itu membuat timnas Indonesia mencatatkan sejarah yang terus bertahan -bahkan hanya menjadi mimpi timnas- hingga hari ini yakni medali perunggu di Asian Games.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Peletak dasar sepak bola Indonesia

Keberhasilan timnas Indonesia merebut medali perunggu Asian Games 1958 tak bisa dilepaskan dari tangan dingin Toni Pogacnik. Pelatih asal Yugoslavia itu telah meletakkan warisan dasar sepak bola kita, yakni kecepatan dan ketepatan.

Sejak menginjakkan kaki pada 1954, ia sadar betul bahwa pemain di Asia Tenggara khususnya memiliki postur tubuh yang pendek. Berbeda jika dibandingkan dengan pemain asal Eropa. Maka untuk mengimbanginya, Toni menggenjot kemampuan pemain lewat kecepatan dan kelincahan.

Kecepatan inilah yang menjadi identik sepak bola Indonesia, hampir semua klub memaksimalkan kecepatan kedua sayap saat melakukan penyerangan. strategi ini hampir menjadi manual book di Indonesia.

Tapi perihal ketepatan, butuh waktu bagi Toni untuk bisa menerapkan pada anak-anak asuhnya. Menciptakan peluang sebaik-baiknya yang didorong oleh kecerdasan pemain di lapangan menjadi hal yang sulit, bahkan konon hingga saat ini.

Bahkan Luis Milla sempat mengatakan bahwa pemain di Indonesia memiliki skill mumpuni tapi tanpa diimbangi dengan kemampuan teoritis dasar sepak bola. Yang menjadikan Indonesia menonjol adalah kerja keras di sepanjang laga.

Pun demikian dengan Shin Tae-yong yang menyoroti para pemain Indonesia belum sepenuhnya memahami teknik dasar. Bahkan ia berani menyebut kualitas Passing para pemain timnas Indonesia tak lebih baik dari anak sekolah dasar.

Namun skandal suap jelang Asian Games 1962 di Jakarta menjadi awal dari keruntuhan era Pogacnik. Itu bukan hanya menghancurkan fondasi tim yang cikal-bakalnya sudah dia siapkan sejak 1954, tapi juga menghancurkan hatinya.

Terlepas dari itu, Toni telah menjadi semacam cerita legenda sebagai pengantar tidur agar keesokan hari Indonesia bisa bermimpi menjadi Macan Asia.

 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Skenario Gol Cepat Bisa Jadi Penentu Hasil Laga Timnas Indonesia vs Korea Selatan di Piala Asia U-23

1 jam lalu

Duel Timnas U-23 Korea Selatan vs Indonesia akan tersaji pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024. Doc. AFC.
Skenario Gol Cepat Bisa Jadi Penentu Hasil Laga Timnas Indonesia vs Korea Selatan di Piala Asia U-23

Peri Sandria mengatakan gol cepat bisa menentukan hasil laga perempat final Piala Asia U-23 2024 antara Timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan.


Piala Asia U-23 2024: Kapten Korea Selatan Waspada, Bilang Timnas Indonesia Bukan Underdog

6 jam lalu

Kapten Timnas Korea Selatan U-23, Byun Jun-soo. Doc. AFC.
Piala Asia U-23 2024: Kapten Korea Selatan Waspada, Bilang Timnas Indonesia Bukan Underdog

Kapten Timnas Korea Selatan U-23, Byun Jun-soo, menolak meremehkan Indonesia pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024.


Erick Thohir Pastikan Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong Berdasarkan Peta Jalan Timnas Indonesia

7 jam lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali saat ditemui di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Kamis, 14 Maret 2024. TEMPO/Randy
Erick Thohir Pastikan Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong Berdasarkan Peta Jalan Timnas Indonesia

Apa alasan Erick Thohir dan PSSI untuk memperpanjang kontrak pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong hingga 2027?


Profil 3 Pemain Korea yang Diwaspadai Shin Tae-yong di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

8 jam lalu

Shin Tae-yong. Foto: Tim Media PSSI
Profil 3 Pemain Korea yang Diwaspadai Shin Tae-yong di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

Shin Tae-yong memandang Korea Selatan akan menjadi lawan yang sulit bagi timnas U-23 Indonesia di perempat final Piala Asia U-23 2024.


Duel Indonesia vs Korea Selatan di Piala Asia U-23, Rizky Ridho: Tidak Ada Tekanan untuk Kami

9 jam lalu

Rizky Ridho. Foto: Tim Media PSSI
Duel Indonesia vs Korea Selatan di Piala Asia U-23, Rizky Ridho: Tidak Ada Tekanan untuk Kami

Timnas Indonesia U-23 berusaha kembali mengukir sejarah saat menghadapi Korea Selatan pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024.


Kehadiran Suporter Timnas Indonesia Jadi Sorotan Jelang Laga Melawan Korea Selatan di Piala Asia U-23

12 jam lalu

Suporter Timnas Indonesia di Piala Asia U-23 2024 di Qatar. Twitter @AFC.
Kehadiran Suporter Timnas Indonesia Jadi Sorotan Jelang Laga Melawan Korea Selatan di Piala Asia U-23

Kehadiran ribuan suporter Timnas Indonesia di Piala Asia U-23 2024 menjadi sorotan. Korea Selatan dianggap bakal seperti melakoni laga tandang.


Ketua Umum PSSI Erick Thohir Sepakat Perpanjang Kontrak Shin Tae-yong hingga 2027

13 jam lalu

Pertemuan Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong. Instagram @erickthohir.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir Sepakat Perpanjang Kontrak Shin Tae-yong hingga 2027

PSSI resmi memperpanjang kontrak Shin Tae-yong sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia hingga 2027. Erick Thohir mengunggahnya lewat Instagram.


Preview Timnas U-23 Korea Selatan vs Indonesia di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

14 jam lalu

Duel Timnas U-23 Korea Selatan vs Indonesia akan tersaji pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024. Doc. AFC.
Preview Timnas U-23 Korea Selatan vs Indonesia di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

Duel Timnas U-23 Korea Selatan vs Indonesia akan tersaji pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa.


Piala Asia U-23 2024: Track Record Timnas Indonesia Vs Korea Selatan, Tim Negeri Ginseng Masih Superior

15 jam lalu

Pesepak bola Timnas Indonesia U-23 Witan Sulaeman berselebrasi usai mencetak gol ke gawang Timnas Yordania U-23 pada Kualifikasi Grup A Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Minggu, 21 April 2024. ANTARA FOTO/HO-PSSI
Piala Asia U-23 2024: Track Record Timnas Indonesia Vs Korea Selatan, Tim Negeri Ginseng Masih Superior

Timnas Indonesia Vs Korea Selatan di perempat final Piala Asia U-23 2024. Berikut track record pertemuan kedua tim Asia ini.


Piala Asia U-23 2024: Timnas Indonesia vs Korea Selatan, Duel Shin Tae-yong dan Hwang Sun-hong

16 jam lalu

Shin Tae-yong dan Hwang Sun-hoong. Nurphoto/Sopa Images
Piala Asia U-23 2024: Timnas Indonesia vs Korea Selatan, Duel Shin Tae-yong dan Hwang Sun-hong

Timnas Indonesia bertemu Korea Selatan di perempatfinal Piala Asia u-23 2024. Ini profil Shin Tae-yong dan Hwang Sun-hong