TEMPO.CO, Jakarta - Banyaknya pemain sepak bola dan melakukan aksi solidaritas untuk George Floyd mendorong badan sepak bola dunia (FIFA) bersikap. Mereka mengeluarkan arahan agar klub-klub atau operator kompetisi tak salah menghadapi aksi itu.
FIFA telah meminta liga untuk "menggunakan akal sehat" ketika memutuskan apakah akan menghukum pemain yang memprotes kematian George Floyd selama pertandingan.
"FIFA sepenuhnya memahami kedalaman sentimen dan kekhawatiran yang diungkapkan oleh banyak pemain mengingat situasi tragis yang menimpa George Floyd," bunyi pernyataan resmi FIFA.
"FIFA telah berulang kali menyatakan secara tegas menentang rasisme dan diskriminasi dalam bentuk apa pun dan baru-baru ini memperkuat aturan disiplinernya sendiri dengan maksud untuk membantu menghapus perilaku seperti itu."
"FIFA sendiri telah mempromosikan banyak kampanye anti-rasisme yang sering membawa pesan anti-rasisme di pertandingan yang diselenggarakan di bawah pengawasannya."
"Penerapan Hukum Game yang disetujui oleh IFAB (Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional) diserahkan kepada penyelenggara kompetisi yang harus menggunakan akal sehat dan mempertimbangkan konteks seputar peristiwa tersebut."
Dua pemain Borussia Dortmund Jadon Sancho dan Achraf Hakimi menampilkan pesan 'Keadilan untuk George Floyd' ketika merayakan gol saat timnya mengalahkan Paderborn dalam lanjutan Bundesliga Ahad lalu. Pemain Schalke Weston McKennie mengenakan ban lengan dengan pesan yang sama, sedangkan penyerang Borussia Monchengladbach Marcus Thuram berlutut setelah mencetak gol melawan Union Berlin.
Tindakan mereka sebagai dukungan atau solidaritas untuk protes yang terjadi setelah kematian Floyd dalam tahanan polisi di Minneapolis pekan lalu. Kematin karena kekerasan polisi itu memicu demonstrasi dan kerusuhan di Amerika Serikat dan sekitarnya.
Wakil presiden Baadan Sepak Bola Jerman (DFB), Rainer Koch, menilai secara internasional, pertandingan sepak bola arus tetap bebas dari pernyataan atau pesan politik dalam bentuk apa pun. "Tindakan yang adil dan kompetitif di lapangan harus menjadi fokus. Tentu saja ada peluang sebelum dan sesudah pertandingan untuk hal-hal semacam ini. Kita harus menunggu dan melihat apakah sanksi diperlukan dalam hal ini."
Secara terspisah Presiden FIFA, Gianni Infantino, mengatakan para pemain Bundesliga yang menunjukkan solidaritas untuk George Floyd pantas mendapatkan tepuk tangan dan bukan hukuman. FIFA telah mendesak asosiasi nasional untuk mengadopsi pendekatan akal sehat ketika berhadapan dengan protes dan demonstrasi di lapangan di tengah kerusuhan sipil di Amerika Serikat.
"Untuk menghindari keraguan, dalam kompetisi FIFA, demonstrasi pemain baru-baru ini di pertandingan Bundesliga akan layak mendapat apluase dan bukan hukuman," kata dia dalam sebuah pernyataan.
"Kita semua harus mengatakan tidak pada rasisme dan segala bentuk diskriminasi. Kita semua harus mengatakan tidak terhadap kekerasan, segala bentuk kekerasan."
MIRROR | SKY SPORTS | OMNI SPORT