TEMPO.CO, Jakarta - Nasib pembelian Newcastle United oleh konsorsium Arab Saudi yang dimotori Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Muhammad bin Salman masih belum jelas. Otoritas Liga Inggris hingga kini belum juga mengeluarkan persetujuan terhadap pembelian saham senilai 300 juta pound sterling atau sekitar Rp 5,8 triliun tersebut.
Proses pembelian Newcastle United sejatinya tinggal menunggu hasil tes uji kelayakan pemilik dan direktur oleh otoritas Liga Inggris. Tahapan ini biasanya hanya memakan waktu tiga hingga empat pekan setelah dokumen diserahkan.
Dokumen pembelian Newcastle United sendiri telah diserahkan nyaris dua bulan lalu kepada otoritas Liga Inggris. Namun banyak pihak menilai proses uji kelayakan dan kepatutan terganggu setelah muncul protes dari berbagai pihak.
Para penggiat hak asasi manusia sempat mengkritik pembelian Newcastle United itu. Amnesty Internasional Inggris mengirimkan surat kepada otoritas Liga Inggris terkait rekam jejak Muhammad bin Salman yang berlumuran tudingan pelanggaran HAM.
MBS, begitu biasa dia disebut, dituding terlibat pembunuhan wartawan senior Jamal Khashoggi pada 2018 lalu. Khashoggi tewas di Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, saat akan mengurus berkas pernikahannya.
Dia disebut dibunuh oleh pasukan elit Arab Saudi yang diperintahkan oleh Muhammad bin Salman. Meskipun demikian upaya menyeret MBS ke meja hijau masih juga belum menemukan jalannya. Pemerintah Arab Saudi membantah hal itu dan disebut telah menghukum orang yang terlibat dalam pembunuhan Khashoggi.
Protes juga sempat datang dari beIN Sports yang merupakan salah satu pemegang hak siar Liga Inggris. Perusahaan asal Qatar itu menuding adanya keterlibatan pemerintah Arab Saudi dalam pembajakan siaran langsung Liga Inggris.
Masalah ini, menurut kabar terakhir, telah dilaporkan beIN Sports kepada organisasi perdagangan dunia, WTO. Badan di bawah Persatuan Bangsa-Bangsa itu pun dikabarkan akan segera merilis hasil penyelidikan mereka terkait laporan beIN Sports.
Otoritas Liga Inggris kabarnya menunggu pengumuman WTO tersebut untuk memutuskan apakah akan memperbolehkan atau tidak pembelian Newcastle United. Jika WTO menyatakan ada keterlibatan pemerintah Arab Saudi dalam pembajakan siaran langsung itu, maka kemungkinan besar pembelian Newcastle United oleh Muhammad bin Salman tak akan diberi lampu hijau.
CHRONICLE LIVE