TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih dan pemain Arema FC, menurut Wearemania.net, menyepakati rasionalisasi nilai kontrak dengan manjaemen klub jika Liga 1 2020 dilanjutkan September-Oktober mendatang. Hanya saja, kesepakatan itu baru dicapai secara informal atau lisan.
Sebelumnya, manajemen Arema menginginkan sisa kompetisi musim ini dilanjutkan dengan syarat subsidi ditambah dan diberlakukan rasionalisasi nilai kontrak pelatih dan pemain. Pos tersebut yang dinilai sebagai pengeluaran terbesar klub dalam sebulan.
Kepada Wearemania.net, General Manajer Arema, Ruddy Widodo mengaku pihaknya sudah menjalin komunikasi informal dengan para pemain lokal, dan pemain asing melalui agennya. Komunikasi yang sama juga dilakukan dengan staf pelatih.
“Secara informal sudah ada pembicaraan dengan pelatih dana pemain, menurut kami idealnya gaji mereka dibayarkan 50 persen,” kata Ruddy.
Ruddy Widodo menyebut dua pemain asing yang belum menyepakati rasionalisasi nilai kontrak ini. Penyebabnya, mereka tengah pulang ke negara masing-masing, yakni Oh In-kyun dan Matias Malvino.
Meski demikian, manajer asal Madiun itu sudah punya gambaran rencana untuk membicarakan hal tersebut dengan agen pemain yang bersangkutan. Harapannya, sebelum PSSI mengeluarkan keputusan terkait rasionalisasi ini, semua sudah dibereskan.
“Namun, jika pelatih Mario Gomez oke, besar kemungkinan kedua pemain itu juga bisa menerima, karena mereka ke Arema FC juga karena si pelatih,” katanya.
WEAREMANIA.NET