TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen Borneo FC mulai membahas renegosiasi kontrak dengan seluruh pemain beserta staf seiring bakal penerbitan surat keputusan (SK) oleh PSSI perihal poin-poin teknis kelanjutan Liga 1. "Borneo juga sedang berbicara dengan pemain soal kondisi ini, pemain juga mengerti. Insya Allah ada win-win solution," ujar Manajer Borneo FC Farid Abubakar, Kamis, 25 Juni 2020.
Renegosiasi kontrak ini merupakan keputusan dari hasil mediasi PSSI dengan Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) dan Asosiasi Pelatih Sepak Bola Seluruh Indonesia (APSSI). PSSI sedang menggodok SK tersebut. Jika sudah selesai, SK akan dibawa ke Komite Eksekutif PSSI untuk disetujui dan disebarkan kepada operator PT Liga Indonesia Baru (LIB), klub-klub peserta kompetisi, Asosiasi Provinsi, APPI dan APSSI.
Farid mengatakan renegosiasi kontrak itu menjadi salah satu solusi yang bisa membuat klub lepas dari permasalahan finansial ari dihentikannya kompetisi akibat pandemi Covid-19. "Renegosiasi bisa jadi salah satu solusi dalam kelanjutan liga, dan PSSI juga sudah berkomunikasi dengan pemain yang diwakili APPI. Insya Allah ada solusi terbaik untuk semua, klub, pemain, dan pelatih juga," kata dia.
Sebelumnya ketika kompetisi mulai ditangguhkan, PSSI memberikan keringanan kepada klub-klub tentang pembayaran gaji. Keringanan tersebut berupa pembayaran gaji sebesar 25 persen dari nilai kontrak.
Meski hanya membayar 25 persen, banyak klub yang masih kesulitan karena pihak sponsor juga sama-sama terdampak virus berbahaya tersebut. Di sisi lain, klub juga banyak mengandalkan pemasukan dari tiket, maka ketika kompetisi Liga Indonesia ditangguhkan pendapatan juga tersendat.