TEMPO.CO, Jakarta- Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia atau PSSI mulai mencoba memperbaiki hubungan yang kurang harmonis dengan pelatih tim nasional Indonesia, Shin Tae-yong. Bahkan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan atau Iwan Bule yang langsung turun tangan berbicara dengan juru taktik berpaspor Korea Selatan itu.
"Besok Jumat Ketum khusus virtual berdua dengan STY (Shin Tae-yong), hanya ditemani interpreter," kata Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi kepada Tempo, Kamis, 25 Juni 2010.
Yunus Nusi mengatakan Iwan Bule bakal berbicara dari hati ke hati dengan Shin Tae-yong. "Demi garuda dan merah putih, Ketum akan sabar dan berbesar hati untuk menerima dan mengakomodir keinginan STY," ucap Yunus yang anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI.
Sebelumnya, PSSI telah meminta pelatih tim nasional Indonesia, Shin Tae-yong, untuk secepat berada di Indonesia. Yunus Nusi, mengatakan surat kepada pelatih asal Korea itu telah dikirimkan.
"PSSI sudah mengirim surat ke Shin Tae-yong agar STY datang ke Indonesia untuk menangani dua timnas (yakni) U-19 persiapan Piala AFC bulan Oktober 2020 di Uzbekistan dan timmas senior yang akan ikut lanjutan Pra-Piala Dunia yang juga bulan Oktober 2020," kata Yunus kepada Tempo, Selasa, 23 Juni 2020.
Bahkan Satuan Tugas Timnas diketuai oleh Syarif Bastaman telah menjadwalkan rapat bersama mantan pelatih Timnas Korea Selatan itu. Rapat bersama Satgas bersama Shin Tae-yong diagendakan pada 29 Juni 2020.
Keretakan hubungan antara PSSI dengan Shin Tae-yong dimulai dari kritikannya yang dilontarkan kepada salah satu media Korea Selatan. Ia mempertanyakan keseriusan PSSI mempersiapkan timnas yang bakal berlaga di Piala Dunia U-20. Keinginan juru taktik berusia 51 tahun memboyong Bagus Kahfi dan kawan-kawan ditolak oleh PSSI. Kritikannya terhadap kondisi internal PSSI pasca mundur Ratu Tisha sebagai sekjen mendapat respon keras dari pengurus federasi. Iwan Bule pun membentuk Satgas Timnas untuk mengawasi kinerja dari mantan pelatih Korea Selatan itu.
IRSYAN HASYIM