Persita Tangerang Belum Bahas Renegosiasi Kontrak
Manajemen Persita Tangerang belum mulai membahas soal renegosiasi kontrak dengan para pemain serta pelatih meskipun PSSI telah memberikan lampu hijau akan kembali menggelar kompetisi Liga 1 sekitar Oktober. "Belum (ada pembahasan renegosiasi kontrak)," ujar Media Officer Persita Tangerang Yetta Angelina, Sabtu.
PSSI melalui pelaksana tugas Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi mengatakan bahwa saat ini tengah menggodok surat keputusan (SK) perihal teknis kelanjutan liga, di mana salah satu poinnya mempersilakan klub merenegoisasi kontrak pemain serta pelatih.
Poin itu merupakan keputusan dari hasil mediasi PSSI dengan Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) dan Asosiasi Pelatih Sepak Bola Seluruh Indonesia (APSSI). Apabila SK tersebut sudah selesai, maka akan langsung dibawa ke Exco untuk disetujui agar selanjutnya bisa disebarkan kepada operator PT Liga Indonesia Baru (LIB), klub-klub peserta kompetisi, Asosiasi Provinsi, APPI dan APSSI.
Persita Tangerang. (instagram/@persita.official)
Sementara itu, manajer Persita I Nyoman Suryanthara beberapa waktu lalu mengatakan agar PSSI segera menyampaikan detail aturan kompetisi seiring dengan keputusan akan tetap melanjutkan Liga 1 Indonesia setelah ditangguhkan sejak Maret akibat pandemi COVID-19. "Ke depan, kami berharap juga aturan dan prosedur kompetisi nantinya seperti apa secara detail bisa disampaikan secepatnya oleh PSSI dan LIB," kata dia.
Hingga saat ini, belum diketahui perihal aspek-aspek apa saja yang berubah saat kompetisi kembali digelar. Menurutnya, apabila PSSI telah memberikan rambu-rambu perihal aturan bergulirnya Liga 1, maka akan berpengaruh pada persiapan tim. Sejauh ini seluruh pemain masih menjalani program latihan mandiri di kediamannya masing-masing. Apabila sudah ada keputusan kapan akan digelar serta aturan-aturan kompetisi maka Persita akan segera mengumpulkan pemain.
Pemain Bhayangkara FC Sambut Positif Regulasi U-20
Pemain muda Bhayangkara FC menyambut positif soal wacana akan diterbitkannya regulasi mengenai kewajiban klub menurunkan pemain U-20 oleh PSSI dan menyebut kondisi tersebut bakal menumbuhkan kepercayaan diri para pemain.
"Menurut saya pribadi itu bagus. Agar kami pemain muda lebih percaya diri dan juga lebih dewasa dalam bermain sepak bola dan menambah pengalaman," ujar gelandang muda Bhayangkara FC Sadek Tuakia yang dilansir laman resmi klub di Jakarta, Sabtu.
Sebelumnya, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengatakan bahwa PSSI tengah menggodok regulasi U-20 di Liga 1, sebagai upaya untuk membantu timnas menentukan kerangka tim menghadapi Piala Dunia U-20 2021.
Dengan adanya regulasi tersebut, pemain dinilai akan mendapatkan menit bermain yang cukup. Apalagi ditangguhkannya kompetisi akibat pandemi sejak Maret membuat PSSI harus bekerja keras mengembalikan persaingan yang kompetitif tiap individu.
Sadek mengatakan regulasi itu juga akan memberikan motivasi berlipat bagi para pemain muda untuk bersaing dengan pemain lainnya dalam meraih tempat utama di tim. "Itu juga motivasi agar kami pemain muda lebih giat untuk berlatih," kata pemain berusia 19 tahun itu.
Senada dengan Sadek, pemain The Guardian lainnya Ichwan Tuharea juga menyambut baik wacana regulasi U-20. Pemain berusia 20 tahun itu menilai regulasi tersebut bisa membuat pemain muda berkembang, layaknya saat diterapkan regulasi U-23 pada tiga musim lalu. "Ini peluang bagi kami para pemain muda untuk meningkatkan kualitas kami," katanya.
Kendati demikian, wacana regulasi U-20 belum sepenuhnya ketuk palu. PSSI masih harus membahasnya di rapat Exco dan belum mengumumkan secara pasti apakah hal itu diterapkan di Liga 1 2020.
Selanjutnya: Kabar Persib Bandung
