TEMPO.CO, Jakarta - Manajer Manchester City, Pep Guardiola, menolak menjawab soal kepastian masa depannya di City, meski sisa kontraknya tinggal satu tahun.
Guardiola tak mau memastikan komitmennya itu menjelang memimpin Manchester City tampil di kandang Newcastle United, Stadion St James Park, Newcastle, dinihari nanti, Senin 29 Juni 2020.
Pertandingan itu adalah babak perempat final Piala Asosiasi Sepak Bola Inggris (Piala FA) dan Manchester City adalah juara bertahan.
“Saya punya rasa lapar (gelar) yang luar biasa sebagai bagian dari musim ini dan satu ini adalah berikutnya (Piala FA) dan setelah itu kita akan lihat,” kata Guardiola.
“Saya sangat puas menjadi bagian dari klub ini. Saya tidak ingin terlalu banyak berpikir soal yang masih jauh,” Guardiola menambahkan.
Piala FA ini adalah trofi kedua yang akan diusahakan untuk bisa dipertahankan pasukan Guardiola setelah memenangi Piala Liga Inggris musim 2019-2020 ini. Adapun gelar yang gagal dipertahankan adalah juara Liga Primer Inggris.
Pelatih dari Spanyol berusia 49 tahun ini sudah membawa Manchester City tampil luar biasa dalam kepemimpinannya selama hampir empat tahun ini.
Memang dalam kiprahnya sebagai manajer tim senior sebelumnya di Barcelona dan Bayern Munich, Guardiola tak pernah bekerja melebihi masa empat tahun.
Manchester City menghadapi masa genting saat ini. Selain Guardiola yang belum memberikan jaminan untuk bertahan di sana, pemain teras David Silva dan Leroy Sane akan pindah klub seusai musim 2019-2020 ini.
Masa depan pemain lainnya yang menghuni skuad utama, seperti John Stones dan Joao Cancelo, juga belum jelas apakah akan bertahan di City.
Tapi, faktor yang paling genting adalah soal hasil banding terhadap hukuman dua tahun dilarang tampil di kejuaraan antarklub Eropa yang dijadwalkan keluar pada Juli mendatang.
Pemain lini tengah andalan Kevin De Bruyne dan Bernardo Silva kemungkinan akan mempertimbangkan meninggalkan City jika Pengadilan Arbitrase Olahraga tidak menganulir putusan skorsing dari badan sepak bola Eropa, UEFA, tersebut, yang mulai berlaku musim depan.
Tapi, buat Pep Guardiola sendiri jika ia bisa membawa Manchester City menjuarai Liga Champions Eropa musim ini akan menjadi hal luar biasa dalam kariernya. Trofi ini tak pernah bisa diraihnya lagi selepas meninggalkan Barcelona.