Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Timnas Piala Dunia U-20, Shin Tae-yong, dan Fisik di Hiddink Way

image-gnews
Pelatih Shin Tae-yong (tengah) memimpin latihan tim nasional sepak bola Indonesia di Stadion Madya, kompleks Gelora Bung karno (GBK), Senayan, Jakarta, Jumat malam, 14 Februari 2020. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Pelatih Shin Tae-yong (tengah) memimpin latihan tim nasional sepak bola Indonesia di Stadion Madya, kompleks Gelora Bung karno (GBK), Senayan, Jakarta, Jumat malam, 14 Februari 2020. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kapan tepatnya Shin Tae-yong datang ke Indonesia lagi untuk melanjutkan persiapan tim nasional menghadapi Piala Dunia U-20 pada Mei-Juni 2021?

Hari ini, 1 Juli 2020, sehingga bisa dibayangkan waktu yang seakan terus berlari kencang menyongsong pergelaran besar sepak bola di Indonesia, yang bakal tidak akan sering terjadi di sini.

Padahal, Shin Tae-yong sangat risau dengan kondisi pemain tim Indonesia dan ucapannnya di media di Korea baru-baru ini menjadi sasaran kritik beberapa pelatih Indonesia.

Alih-alih membesarkan hati dan semangat para pemainnya, Shin Tae-yong dianggap cenderung menjelek-jelekan pemainnya sendiri di muka umum. Pasalnya, ia antara lain pernah bilang kepada media di sini bahwa rata-rata fisik pemain Timnas U-19 jelek karena hanya bisa maksimal selama 20 menit. Pemain Timnas Senior bahkan menurut Shin lebih parah.

Kritik kepada Shin Tae-yong dan kebenarannya bisa diperdebatkan. Tapi, di sisi lain, ada persoalan besar lainnya, yaitu kebiasaan untuk bersikap slow starter di sepak bola kita.

Ribut-ribut bulan lalu yang tersiar di publik ketika Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri, “menyerang balik” Shin Tae-yong setelah pelatih timnas Korea Selatan pada Piala Dunia 2018 ini mengeluhkan kinerja PSSI di media di Korea menunjukkan salah satu kesan itu.

Seperti ada sebuah stereotipe bahwa di PSSI lebih banyak ributnya daripada kerjanya, seperti dalam mendukung persiapan timnasnya ke pergelaran Piala Dunia U-20.

Jadi, ada masalah fisik dan kebiasaan lamban yang bersarang lama di sepak bola kita. Soal fisik, apapun kritik terhadap ucapan Shin, memang problem besar sepak bola Indonesia.

Jauh sebelum Shin, mendiang pelatih dari Rusia, Anatoli Polosin, membuat tim Indonesia bisa meraih medali emas terakhir pada SEA Games 1991 di Manila, Filipina, juga dengan metode kepelatihan yang di luar kebiasaan sebelumnya.

Anatoli seperti menghajar habis daya tahan fisik pemain, dengan mengajak mereka berlatih naik-turun gunung dan berlari di pantai. Sejumlah pemain memilih mundur dari skuad Anatoli.  

Ketika mengalahkan Indonesia 3-0 pada final sepak bola SEA Games 2019, pelatih Vietnam dari Korea Selatan, Park Hang-seo, yang juga asisten pelatih Guus Hiddink pada Piala Dunia 2002, mewujudkan tim Vietnam U-22 yang kompak, disiplin, dan stabil karena fisik yang terjaga dengan baik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mantan asisten dari Guus Hiddink itu membawa Vietnam berhasil meraih medali emas pertama mereka pada sepak bola SEA Games tahun lalu.

Ada proses penempaan fisik yang luar biasa di balik sukses Hiddink membawa Korea Selatan menembus semifinal Piala Dunia 2002. Ia juga merombak kultur sepak bola Korea Selatan itu sehingga pendekatannya kelak disebut orang Korea sebagai Hiddink Way.

Seperti dikutip dari www.nusahati.com, saat itu, setelah berbulan-bulan melatih, Hiddink tampaknya hanya menekankan soal fisik dan mendapat kritik dari hampir seluruh di media Korea Selatan.

Hiddink bergeming dengan semua kritik itu. “Setelah semua masalah fisik terselesaikan, pemain akan bisa menguasai semua teknik bermain manapun,” katanya.

“Yang terpenting bagi sebuah tim adalah bagaimana membangun kerja tim. Ini perlu komunikasi yang lancar antar pemain,” Hiddink melanjutkan.

Kepada Joon Ang Ilbo, koran berbahasa Inggris di Korea Selatan, Hiddink bilang orang Korea memiliki semua persyaratan fisik sebagai pemain sepak bola profesional. Namun, katanya, mereka tidak memiliki kemampuan berkreasi dan memiliki visi bermain yang jelas.

“Di tingkat Asia, Korsel adalah tim teratas. Tapi di tingkat internasional, Korsel tidak memiliki apa-apa,” kata Hiddink. “Saya harus mengubah semua itu. Mengeluarkan Korsel dari lingkup Asia dan naik kelas ke tingkat dunia.”

Selain soal fisik pemain timnas Indonesia tersebut, sebagian pelatih asing yang bagus yang pernah bekerja sama dengan PSSI memang adalah sosok figur yang kuat dan berani bicara untuk hal yang mereka nilai tidak benar. Contohnya adalah Wiel Coerver, Anatoli Polosin, dan Luis Milla.

Jadi, belajar dari Guus Hiddink, demi hasil terbaik buat timnas PSSI U-19 untuk persiapan ke Piala Dunia U-20 pada 20202, mari melihat omelan Shin Tae-yong dari sisi yang positif. Mari mengawasinya dengan menyediakan dukungan program yang semaksimal mungkin dan bukan dengan menciptakan intrik pribadi yang tak perlu.

-

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Erick Thohir Pastikan Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong Berdasarkan Peta Jalan Timnas Indonesia

57 menit lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali saat ditemui di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Kamis, 14 Maret 2024. TEMPO/Randy
Erick Thohir Pastikan Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong Berdasarkan Peta Jalan Timnas Indonesia

Apa alasan Erick Thohir dan PSSI untuk memperpanjang kontrak pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong hingga 2027?


Profil 3 Pemain Korea yang Diwaspadai Shin Tae-yong di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

2 jam lalu

Shin Tae-yong. Foto: Tim Media PSSI
Profil 3 Pemain Korea yang Diwaspadai Shin Tae-yong di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

Shin Tae-yong memandang Korea Selatan akan menjadi lawan yang sulit bagi timnas U-23 Indonesia di perempat final Piala Asia U-23 2024.


Duel Indonesia vs Korea Selatan di Piala Asia U-23, Rizky Ridho: Tidak Ada Tekanan untuk Kami

3 jam lalu

Rizky Ridho. Foto: Tim Media PSSI
Duel Indonesia vs Korea Selatan di Piala Asia U-23, Rizky Ridho: Tidak Ada Tekanan untuk Kami

Timnas Indonesia U-23 berusaha kembali mengukir sejarah saat menghadapi Korea Selatan pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024.


Kehadiran Suporter Timnas Indonesia Jadi Sorotan Jelang Laga Melawan Korea Selatan di Piala Asia U-23

5 jam lalu

Suporter Timnas Indonesia di Piala Asia U-23 2024 di Qatar. Twitter @AFC.
Kehadiran Suporter Timnas Indonesia Jadi Sorotan Jelang Laga Melawan Korea Selatan di Piala Asia U-23

Kehadiran ribuan suporter Timnas Indonesia di Piala Asia U-23 2024 menjadi sorotan. Korea Selatan dianggap bakal seperti melakoni laga tandang.


Ketua Umum PSSI Erick Thohir Sepakat Perpanjang Kontrak Shin Tae-yong hingga 2027

7 jam lalu

Pertemuan Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong. Instagram @erickthohir.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir Sepakat Perpanjang Kontrak Shin Tae-yong hingga 2027

PSSI resmi memperpanjang kontrak Shin Tae-yong sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia hingga 2027. Erick Thohir mengunggahnya lewat Instagram.


Preview Timnas U-23 Korea Selatan vs Indonesia di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

7 jam lalu

Duel Timnas U-23 Korea Selatan vs Indonesia akan tersaji pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024. Doc. AFC.
Preview Timnas U-23 Korea Selatan vs Indonesia di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

Duel Timnas U-23 Korea Selatan vs Indonesia akan tersaji pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa.


Piala Asia U-23 2024: Track Record Timnas Indonesia Vs Korea Selatan, Tim Negeri Ginseng Masih Superior

8 jam lalu

Pesepak bola Timnas Indonesia U-23 Witan Sulaeman berselebrasi usai mencetak gol ke gawang Timnas Yordania U-23 pada Kualifikasi Grup A Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Minggu, 21 April 2024. ANTARA FOTO/HO-PSSI
Piala Asia U-23 2024: Track Record Timnas Indonesia Vs Korea Selatan, Tim Negeri Ginseng Masih Superior

Timnas Indonesia Vs Korea Selatan di perempat final Piala Asia U-23 2024. Berikut track record pertemuan kedua tim Asia ini.


Piala Asia U-23 2024: Timnas Indonesia vs Korea Selatan, Duel Shin Tae-yong dan Hwang Sun-hong

9 jam lalu

Shin Tae-yong dan Hwang Sun-hoong. Nurphoto/Sopa Images
Piala Asia U-23 2024: Timnas Indonesia vs Korea Selatan, Duel Shin Tae-yong dan Hwang Sun-hong

Timnas Indonesia bertemu Korea Selatan di perempatfinal Piala Asia u-23 2024. Ini profil Shin Tae-yong dan Hwang Sun-hong


Jadwal Timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan Malam Ini: Bagaimana Perasaan Shin Tae-yong Menghadapi Negara Sendiri?

11 jam lalu

Shin Tae-yong. Foto: Tim Media PSSI
Jadwal Timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan Malam Ini: Bagaimana Perasaan Shin Tae-yong Menghadapi Negara Sendiri?

Timnas U-23 Indonesia menghadapi Korea Selatan di perempat final Piala Asia U-23 2024 Kamis malam ini. Shin Tae-yong menghadapi negara sendiri.


Piala Asia U-23 2024: Shin Tae-yong Siapkan Strategi Khusus untuk Redam Korea Selatan

20 jam lalu

Shin Tae-yong. Foto: Tim Media PSSI
Piala Asia U-23 2024: Shin Tae-yong Siapkan Strategi Khusus untuk Redam Korea Selatan

Shin Tae-yong mengantisipasi kemampuan set piece Korea Selatan menjelang laga perempat final Piala Asia U-23 2024.