TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Barcelona Quique Setien enggan disalahkan dengan kegagalan Barcelona mempertahankan gelar La Liga musim 2019/2020. Ia mengambil alih tim pada awal Januari dari Ernesto Valverde yang saat itu berada di puncak klasemen. Namun, dengan dua pertandingan tersisa, Barcelona berselisih empat poin dengan pemimpin klasemen, Real Madrid.
"Saya mengambil sebagian dari tanggung jawab untuk posisi saat ini, tetapi tentu tidak semuanya. Saya percaya bahwa para pelatih selalu cepat disalahkan. Saya tidak percaya bahwa kami telah melakukan hal buruk dengan hanya melihat tiga pertandingan terakhir," kata Setien, dikutip dari Marca, Kamis, 16 Juli 2020.
Dalam pertandingan Kamis malam waktu setempat, Barcelona akan menghadapi Osasuna, sedangkan Real Madrid akan meladeni Villareal dalam pekan ke-36 La Liga. Dengan posisi Real Madrid yang di atas angin, dilaporkan Marca juga, Barcelona hanya perlu memenangkan pertandingan dengan selebihnya berdoa berharap Los Blancos tergelincir untuk menunda perayaan gelar musim ini.
Alih-alih mengakui sebagaian kesalahannya sejak liga bergulir kembali, Setien memuji performa Real Madrid pada sembilan pertandingan terakhir. "Saya akan memberi kredit lebih banyak kepada Real Madrid yang telah memenangkan setiap pertandingan sejak La Liga dimulai kembali," kata Setien.
Ia pun menepis anggapan bahwa faktor kelelahan Lionel Messi sebagai penyebab buruknya performa Barcelona di ujung liga. "Memang benar ada beberapa catatan yang belum diraihnya tahun ini, tetapi kita semua tahu siapa Messi. Jika dia tidak mencetak gol maka dia akan membantu kami," ujarnya.
Quique Setien mengatakan bahwa Barcelona akan terus berjalan menghadapi sisa pertandingan ini dengan menarget kemenangan. Ia pun mengabaikan pendapat Luis Suarez yang mulai pesimistis terhadap peluang Barca menjuarai La Liga. "Itu pendapatnya. Apa pun bisa terjadi, tetapi itu tampak prospek yang sulit. Tim yang telah memenangkan setiap pertandingan sejak restart harus kalah, tapi kami akan berjuang sampai akhir," ujarnya.