TEMPO.CO, Jakarta- Persipura Jayapura mendesak kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan PSSI untuk memberikan panduan kompetisi secara lengkap jika Liga 1 2020 harus kembali dilanjutkan pada Oktober mendatang. Sekretaris Umum Persipura Jayapura, Rocky Babena telah bersurat kepada PT LIB sejak dua pekan lalu.
"Kami belum mendapat jawaban secara resmi," kata Rocky saat dihubungi Tempo, Selasa, 28 Juli 2020.
Rocky menyebutkan dalam surat ke PT LIB, sebagai operator kompetisi Liga 1 2020, disampaikan permintaan poin jaminan yang harus dijawab secara tertulis kepada 18 klub peserta liga.
Namun, kata dia, sejauh ini baru sekadar jawaban lisan dari PSSI dan PT LIB perihal membuat panduan tentang pelaksanaan kompetisi di bawah protokol kesehatan Covid-19. "Itu yang perlu kita minta jaminan dulu. Artinya apa, kalau jaminan itu sudah ada dan sudah bisa membuat klub mempunyai kekuatan," ucap dia.
"Kami tidak bisa ambil keputusan, kalau belum ada seperti itu, karena ini masih dalam angan-angan. Semua berangan-angan kompetisi itu mulai Oktober. tapi semua perencanaan dibuat, apakah pemerintah mengizinkan itu?" kata Rocky mempertanyakan izin tertulis dari pemerintah terkait lanjutan kompetisi.
Menurut dia, walaupun PSSI dan PT LIB dalam sudah mendapat sinyal positif dari Menpora Zainudin Amali dan Ketua Satgas Covid-19, Doni Monardo, tapi belum ada surat resmi dari kedua lembaga tersebut. Apalagi, kata Rocky, kurva korban positif Covid-19 terus meningkat. "Kita minta kepastian, kita tidak mau kalau ada persoalan, yang bertanggung jawab siapa. Jangan akhirnya, federasi dan operator memberi tanggung jawab itu ke klub semua," kata dia.
Rocky menuturkan kepastian dari PSSI dan PT Liga Indonesia Baru berupa panduan kompetisi menjadi penting buat Persipura untuk meyakinkan sponsor. "Selain keterikatan kita dengan pelatih, pemain, dan ofisial, sponsor juga perlu kita kasih kepastian. Kalau kita hanya mengira-ngira, kita berdasarkan pemberitahuan lisan itu sulit kalau kita mau mempertanggungjawabkan secara hukum," kata dia. Ketika panduan kompetisi sudah ada, ia menyebutkan manajemen baru bisa mempelajari untuk bisa menentukan sikap soal lanjutan kompetisi.
IRSYAN HASYIM