TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Umum Persipura Jayapura, Rocky Babena, mendapatkan informasi dari Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi bahwa panduan kompetisi secara tertulis masih dalam tahap pencetakan. PSSI, kata Rocky, memberikan janji pasca pencetakan bakal dikirim langsung ke klub. "Sekjen bilang nanti bukunya baru dicetak, baru mau dikirim nanti," kata Rocky saat dihubungi Tempo, Rabu, 29 Juli 2020.
Meski belum rampung dicetak, Rocky menyebutkan telah ada klub yang mendapatkan panduan kompetisi tersebut. "Kami malah belum, ada apa, harusnya informasinya diberikan merata kepada semua klub," ujar Rocky
"Katanya karena ada tim medis dari klub A yang minta, tidak bisa seperti begitulah. Kita ini urus 18 klub, bukan urus klub tertentu yang karena kita punya kenalan dan kedekatan, itu sudah tidak fair," ucap Rocky menambahkan.
Respon terhadap lambannya pembuatan panduan protokol kesehatan juga dilontarkan Manajer Persebaya Surabaya Chandra Wahyudi. Ia menyatakan menolak lanjutan Liga 1 2020. Alasannya PSSI hingga saat ini masih belum membuat panduan protokol kesehatan yang jelas.
Dia bahkan menyatakan bahwa dalam pertemuan yang sempat digelar oleh PSSI, PT LIB, dan klub, terjadi penolakan massal. Dari 18 klub yang akan berlaga, terdapat 12 klub yang menolak dan hanya lima klub yang mendukung gagasan untuk melanjutkan Liga 1 2020.
Pada awal Juni lalu, sempat beredar luas sebuah dokumen berjudul Panduan Pencegahan dan Pengendalian Pandemi COVID-19 dalam Penyelenggaraan Pertandingan Sepak Bola Liga Indonesia Baru (LIB)". Dokumen ini disinyalir sebagai protokol kesehatan jika kompetisi kembali dilanjutkan. PSSI menjelaskan bahwa pedoman tersebut masih belum sah. Panduan protokol kesehatan tersebut terbagi ke dalam tujuh bagian.
Rinciannya meliputi dasar pemikiran, panduan pencegahan dan pengendalian covid-19 untuk klub sepak bola, panduan sebelum pertandingan, orang-orang yang boleh berada di stadion, panduan saat hari pertandingan, panduan setelah pertandingan, dan penerapan higienis dan sanitasi lingkungan di area stadion.
Protokol kesehatan itu disusun oleh Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi, Wakil Sekjen PSSI, Maaike Ira Puspita, Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri, Ketua Tim Medis PSSI, dr. Syarif Alwi, dokter Timnas Indonesia U-19, dr. Dicky M. Shofwan, dokter Timnas Indonesia U-16, dr. Ifran Ahmad, dan dokter Timnas Putri Indonesia, dr. Leksolie Foes.
IRSYAN HASYIM