TEMPO.CO, Jakarta - Pemain penyerang Tammy Abraham hanya dimainkan Manajer Chelsea, Frank Lampard, lumayan sebentar sejak menit ke-78 di Stadion Wembley, London, tanpa penonton dinihari tadi, Minggu 2 Agustus 2020, ketika mereka dikalahkan Arsenal 2-1.
Dalam pertandingan final Piala Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) itu, Abraham masuk menggantikan penyerang asal Prancis, Olivier Giroud. Masuknya pemain muda Inggris berusia 22 tahun itu tidak mengubah keadaan.
Abraham pada awal musim 2019-2020 sukses menjawab kepercayaan Lampard sebagai penyerang Chelsea. Tapi, kemudian penampilannya dinilai menurun dan kemudian Lampard mendatangkan penyerang Jerman, Timo Werner, gelandang serang Maroko, Hakim Ziyech.
Bersamaan dengan rumor Kai Havertz yang akan bergabung dan kebangkitan penyerang veteran, Olivier Giroud, kemudian membuat Abraham lebih sering dibangkucadangkan.
Abraham dalam kemudaannya mungkin masih kerap labil. Tapi, Chelsea tidak boleh mengabaikannya.
Dalam 10 tahun terakhir, Chelsea kerap tidak mengenali potensi para pemain mudanya dengan lebih baik, sehingga hengkang ke klub lain dan menjadi sosok hebat.
Contohnya adalah Mohamed Salah, Kevin De Bruyne, dan Romelu Lukaku yang meninggalkan Stamford Bridge dengan harga transfer sekitar 60 juta pound sterling atau sekitar Rp 1,14 triliun. Kini nilai ketiganya naik menjadi 100 juta pound.
Tammy Abraham mencetak 15 gol buat Chelsea di Liga Primer Inggris musim ini
Apakah Chelsea dan Frank Lampard belajar dari apa yang terjadi di the Blues ini dulu ketika melepas De Bruyne, Salah, dan Lukaku? Apakah mereka masih akan memberi kesempatan kepada Tammy Abraham untuk berkembang? Kita tunggu.
FOOTBALL LONDON | SKY SPORTS