Juventus
Sarriball kontra Cristiano Ronaldo adalah "konflik internal" yang harus segera ditemukan jalan keluarnya di Juventus.
Mereka juga memulai kembali kelanjutan kiprah di Champions dengan keadaan tertinggal 0-1 dari Lyon.
Pertanyaan berikutnya adalah sejauh mana reputasi jagoan Champions Ronaldo bisa membantu Juventus musim ini?
Manchester City
Guardiola bilang City tak butuh izin siapapun untuk menjadi klub besar, tapi nyatanya mereka harus memaksa Real Madrid bertekuk lutut jika pernyataan itu tak menjadi bumerang.
Mentalitas Eropa bukanlah sesuatu yang bisa diinjeksi dengan aliran dana dari Timur Tengah dan Kevin De Bruyne punya tantangan besar untuk bisa membuktikan kualitasnya memang level benua, bukan sekadar kompetisi domestik.
Lini belakang City masih bermasalah, dan jika itu tak segera diatasi bukan tidak mungkin mimpi menyentuh trofi Si Kuping Besar harus ditunda setahun lagi.
Napoli
Salah satu kubu yang tak dijagokan, tetapi Napoli berhasil membalikkan prediksi ketika menjuarai Coppa Italia dengan mengalahkan Juventus yang di atas kertas lebih diunggulkan.
Kalidou Koulibaly beberapa tahun terakhir reputasinya menanjak sebagai palang pintu kualitas wahid dan itu bisa membantu Gennaro Gattuso memecahkan masalah ketika bertandang ke Barcelona untuk leg kedua 16 besar.
Sisanya, Napoli mungkin perlu berharap ketajaman Dries Mertens dan Arkadiusz Milik jika ingin menuliskan kisah upik abu di pentas Eropa.
Olympique Lyon
Lyon kubu lain yang cukup diremehkan, tapi mereka sudah punya keunggulan satu gol atas Juventus jelang leg kedua 16 besar.
Penampilan terakhir mereka di partai final Piala Liga Prancis melawan PSG cukup menjanjikan, terutama di lini belakang yang dikomandoi Bruno Guimaraes.
Jika lini belakang mereka sudah solid, selanjutnya tim besutan Rudi Garcia itu tinggal berharap Memphis Depay dan Houssem Aouar dapat menemukan perfoma terbaik untuk menyokong ketajaman lini depan.
Selanjutnya: PSG, Leipzig, Real Madrid