TEMPO.CO, Jakarta - Arema FC berulang tahun ke-33 hari ini, Selasa 11 Agustus 2020. Disebabkan daya tarik suporternya, maka sebut Arema saja sudah menjadi daya pikat yang luar biasa buat Aremania dan Aremanita. Dulu yang satu untuk suporter pria dan lainnya wanita. Tapi, kini menyebut nama Aremania, sudah cukup mewakili semua pecinta Arema, arek-arek Malang, dengan semboyannya yang khas, yaitu Salam Satu Jiwa.
Ini adalah lebih dari sekadar perjalanan klub, dirintis almarhum Acub Zaenal dan diteruskan mendiang putranya Lucky Adrianda Zaenal, serta kini yang lebih dominan adalah sosok Iwan Budianto, wakil ketua umum PSSI, yang berada di balik geliat Arema FC itu. Di sisi lain masih ada Arema Indonesia yang berlaga di Liga 3 Indonesia, atau kategori amatir.
Tapi, buat Aremania, ada dua tim yang menyandang nama Arema itu tak terlalu menjadi masalah, dan mereka sebagian besar memang mendukung penuh kiprah Arema FC di Liga 1 2020 ini.
Buat mereka, yang penting adalah Arema, karena Kota Malang adalah identik dengan sepak bola, musik –terutama musik rock-, dan solidaritas suporternya. Dulu ada satu lagi tapi kini sudah memudar, yaitu menjadi salah markas pertumbuhan tinju profesional di Indonesia.
Baca Juga: Ulang Tahun Arema FC, Warga Diminta Gunakan Kostum Singo Edan
Jadi Arema lebih dari sekadar klub, sebagaimana Barcelona. Sebuah ikon budaya kota. Dibangun oleh Acub Zaenal pada masa kompetisi sepak bola semiprofesional pertama, Galatama, pada era 1980-an, dengan sejumlah tokoh pendukung yang juga legendaris seperti Ovan Tobing, yang dulu dikenal sebagai penyiar radio Senaputra FM dan masih aktif sampai sekarang.
Dulu pentas musik rock itu ada di Gelanggang Olahraga Pulosari, di kawasan Kawi, dan relatif tak jah dari sana komplek olahraga sejak era 1960-an, yaitu sejumlah lapangan tenis, tiga lapangan sepak bola terbuka, kolam renang, dan sentranya adalah Stadion Gajayana.
Kini GOR Pulosari yang legendaris pada era 1980-an itu sudah tidak ada lagi. Pentas musik sudah berpindah ke tempat lain seiring pertumbuhan kota. Tapi, Stadion Gajayana tetap berdiri, meski Arema FC sudah memindahkan markas tandingnya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
Ulang tahun ke-33 Arema hari ini juga akan diisi pentas virtual grup musik d’Kross yang menyajikan lagu wajib, Bhumi Arema. “Aku bangga menjadi arek Malang, ke mana-mana dijuluki Singo Edan...”
Arema FC mewarisi perjalan kesetiaan Arema itu, yang tumbuh tak hanya dari kawasan Stadion Gajaya, tapi juga dari Kepanjen yang “melahirkan” Aji Santoso, bintang Arema, Persebaya, tim Indonesia, dan kini menjadi pelatih Persebaya di Liga 1 2020.
Selain itu ada lapangan sepak bola di Jalan Taman Gayam, Bareng, Klojen, tempat Bambang Nurdiansyah, pemain PSSI di Piala Dunia U-20 1979, bermain bola dengan teman-teman sebayanya ketika masih bersekolah di STM. Bambang pun pernah menangani Arema FC ketika masih bernama Arema Malang.