TEMPO.CO, Jakarta - Laga semifinal Liga Champions antara RB Leipzig vs PSG Rabu dini hari mendatang dipastikan akan sangat menarik. Pasalnya laga ini akan mempertemukan Julian Nagelsmann, Pelatih RB Leipzig, dengan gurunya, Thomas Tuchel, yang kini menangani PSG.
Pertemuan pertama kedua pelatih bermula pada 12 tahun lalu. Saat itu Tuchel masih menangani tim kedua Augsburg di Bundesliga sementara Nagelsmann masih berstatus sebagai pemain.
Naas bagi Nagelsmann, cedera parah yang dia alami membuat dokter memvonisnya tak bisa lagi bermain sepak bola.
"Setelah cedera itu, saya tak ingin melakukan hal lain yang berkaitan dengan olahraga. Saya ingin menyendiri sementara waktu karena saya sudah berinvestasi waktu sangat lama dalam hal ini," kata Nagelsmann mengenang kejadian itu dalam wawancara dengan CNN seperti dilansir laman resmi Bundesliga.
"Seiring waktu, karir saya berakhir. Lebih cepat dari yang pernah saya bayangkan."
Tuchel merupakan orang yang berjasa membangkitkan semangat Nagelsmann. Dia menarik anak asuhnya itu ke dalam tim pelatih Augsburg.
"Karena Augsburg masih menggaji saya, saya mulai membaca kekuatan lawan untuk dia," kata Nagelsmann.
"Tentu saja, saya sangat bersyukur kepada dia karena memberikan saya ide untuk menjadi pelatih. Terima kasih kepada dia karena saya mendapatkan kesempatan menjadi asisten dari mantan pelatih saya, Alexander Schmidt di tim U-17 1860 Munich."
Sejak saat itu, kemampuan Nagelsmann sebagai pelatih pun berkembang pesat. Dia pun meneruskan kuliahnya dengan mengambil jurusan ilmu olahraga.
Dia sempat menjadi asisten pelatih tim U-17 Hoffenheim sebelum akhirnya justru menjadi pelatih tim tersebut delapan belas bulan berselang.
"Ketika Frank Kramer (Pelatih Hoffenheim saat itu) memanggil saya, saya tertawa. Saya tak mengira dia serius. Itu sangat aneh," kata dia.
Sukses bersama tim muda, Nagelsmann mendapatkan tawaran menangani tim senior. Dia mengantikan Huub Stevens yang mengundurkan diri karena masalah kesehatan pada pertengahan musim 2015-2016, tepatnya pada 10 Februari 2016.
Nagelsmann pun menyatakan bahwa dirinya sempat diragukan oleh para pemain Hoffenheim saat itu, salah satunya mantan penjaga gawang Timnas Jerman Tim Wiese.
"Saya masih ingat pertemuan pertama saya dengan tim. Saya sangat gugup ketika Tim Wiese cs berdiri di sekitar saya, mereka adalah pesepakbola profesional," kata dia.
"Saya bisa mengatakan bahwa mereka ingin mengetes saya dan melihat apakah saya di sana hanya untuk menaruh kerucut (untuk latihan) atau saya memiliki ide. Tetapi dengan cepat mereka sadar bahwa saya bisa membantu mereka."
Kondisi Hoffenheim saat itu memang cukup buruk. Mereka berada di zona degradasi Bundesliga dengan tertinggal tujuh angka dari zona aman. Di bawah asuhannya, Hoffenheim akhirnya lolos dari zona degradasi.
Musim 2016-2017, nama Nagelsmann sebagai pelatih muda mulai diperhitungkan. Bagaimana tidak, dia membawa Hoffenheim menduduki posisi keempat klasemen Liga Jerman yang artinya berhak merebut tiket Liga Champions untuk pertama kalinya dalam sejarah klub tersebut.
Kecerdasan Nagelsmann membuat Tim Wiese menyebutnya sebagai "Mourinho Mini". Kini, setelah dia mengalahkan Mourinho sebenarnya yang menangani Tottenham, Nagelsmann kembali dipertemukan dengan Tuchel, sosok yang berjasa membuatnya menjadi pelatih hebat.
Nagelsmann menyebut Tuchel merupakan sosok pelatih yang cerdas. Dia pun berharap bisa beradu cerdas dengan mantan mentornya tersebut.
"Pertandingan melawan dia selalu menarik karena dia memiliki ide yang sangat bagus soal sepak bola," kata dia dalam wawancara dengan Sky Sports. "Semoga saya juga bisa menemukan ide yang bagus dan para pemain bisa bermain baik lagi dan kami akan menjalani pertandingan yang sangat baik."
Dia pun memastikan tak akan ada rasa sungkan pada laga RB Leipzig vs PSG. Dia menyatakan berambisi membawa RB Leipzig sejauh mungkin.
"Tentu saja saya adalah pemainnya, tetapi itu sudah sangat lama. Melatih adalah permainan saya sekarang, sama seperti dia."
"Ketika anda mencapai babak selanjutnya, anda selalu ingin melangkah lebih jauh. Itulah denyut nadi sepak bola, dan kami ingin mencapai final, itu sangat jelas," kata dia.
Laga semifinal Liga Champions antara RB Leipzig vs PSG akan berlangsung pada Rabu dini hari 19 Agustus 2020 pukul 02.00 WIB. Laga ini akan disiarkan secara langsung oleh SCTV.
BUNDESLIGA