TEMPO.CO, Jakarta - Penunjukkan Ronald Koeman sebagai pelatih Barcelona sebenarnya bukan kabar baru. Pria berusia 57 tahun itu sudah masuk ke dalam bursa pelatih Lionel Messi setidaknya dalam beberapa tahun terakhir.
Nama Koeman setidaknya muncul sejak Barcelona ditinggal Luis Enrique pada 2017. Saat itu, Barcelona tampak sempat kebingungan memilih sosok pelatih yang bisa meneruskan tradisi sepak bola tiki-taka yang sebenarnya berakar dari total football milik Belanda.
Koeman saat itu mencuat karena dianggap paham betul soal filosofi sepak bola itu. Dia merupakan salah satu pemain yang pernah bermain di bawah asuhan Johan Cruyff, pelatih asal Belanda yang meletakkan dasar permainan tersebut di Barcelona.
Sayangnya saat itu Koeman masih terikat kontrak dengan klub Liga Inggris, Everton. Barcelona gagal membawanya dan akhirnya memilih Ernesto Valverde sebagai pelatih.
Koeman bukan satu-satunya pelatih asal Belanda yang pernah menangani Barcelona. Bahkan, pelatih asal negeri Kincir Angin itu tercatat harum namanya dalam sejarah klub asal Catalan tersebut.
Setidaknya terdapat empat pelatih Belanda yang pernah melatih Barcelona dan semuanya dianggap sukses. Berikut daftarnya
1. Rinus Michels
Rinus Michels merupakan pelatih asal Belanda pertama yang tercatat menukangi Barcelona. Dia tercatat dua kali menjabat posisi tersebut, yaitu pada 1971-1975 dan 1976-1978.
Pada periode pertamanya, Michels sukses memberikan gelar juara La Liga, tepatnya pada 1973-1974. Dia dianggap sukses karena berhasil mengakhiri dominasi Real Madrid, rival abadi Barcelona, selama sembilan musim beruntun.
Yang membuat sukses itu sangat istimewa adalah karena dia berhasil membantai Real Madrid 5-0 di Stadion Santiago Bernabeu. Johan Cruyff, pemain asal Belanda yang diboyong Michels, menjadi aktor kesuksesan dalam drama tersebut.
Ya, Michels adalah pelatih yang berjasa membawa Johan Cruyff ke Barcelona. Dia merupakan pelatih yang merekrut Cruyff dari Ajax Amsterdam pada 1973.
Sayangnya, dia hanya sekali itu saja meraih gelar juara karena Madrid kembali berjaya hingga akhir era 70-an.
Periode kedua kepemimpinan Michels tak dianggap sukses karena hanya mempersembahkan satu gelar juara Copa del Rey.