TEMPO.CO, Jakarta - Lionel Messi dikabarkan semakin tidak senang di Barcelona setelah pembicaraan pribadinya dengan Ronald Koeman pada Jumat, 21 Agustus 2020, dibocorkan.
Koeman bertemu dengan Messi adalah sebuah kelaziman, yaitu seorang pelatih baru bertemu dengan kapten tim untuk mendapatkan gambaran awal kondisi pemain. Tapi, menjadi sangat berbeda maknanya karena sebelum pertemuan itu, sudah berembus kencang isu Messi sudah kaintidak betah berada di tim Catalan.
Baca Juga: Nasib Lionel Messi di Camp Nou, Ada Petinggi Barcelona yang Setuju Menjualnya
Kekalahan 2-8 mereka dari Bayern Munich pada perempat final Liga Champions di Estadio da Luz, Lisabon, Portugal, Jumat pekan lalu, menjadi puncak pemicunya.
Menurut Clarin, Messi menjadi marah ketika semua yang sudah didiskusikan dalam pertemuan pribadi dengan Ronald Koeman diungkapkan ke publik melalui media yang dinilai pro pengurus Barca.
Dalam pertemuan tersebut, diketahui Messi memberi tahu Ronald Koeman bahwa dia melihat dirinya “lebih di luar klub daripada di dalam” sehubungan dengan masa depannya.
Sekarang, seperti yang dijelaskan dalam laporan Clarin sendiri, Messi tidak marah karena ini adalah representasi yang keliru dari apa yang dia katakan. Tapi, kemarahan Messi lebih pada fakta bahwa RAC1 yang mempublikasikan cerita hasil pertemuan tersebut.
Adapun RAC1 adalah stasiun radio yang secara terbuka mendukung pemerintahan Josep Maria Bartomeu sebagai presiden FC Barcelona.
Membaca yang tersirat, Messi dikatakan percaya bahwa tindakan dari dewan Barcelona ini adalah untuk mencoba dan memaksanya keluar dari klub dengan melukisnya sebagai orang jahat yang ingin melompat dari kapal yang tenggelam tanpa tinggal untuk bertarung dan membantu. Terlebih lagi fakta bahwa Lionel Messi tetap diam setelah Barcelona digilas Bayern Munich 8-2.
MARCA ENGLISH | AS ENGLISH