TEMPO.CO, Jakarta - Mencetak tujuh gol dalam dua pertandingan awal. Setelah 16 tahun, Leeds United kembali ke Liga Primer Inggris tetap dengan difresiansi pemainan yang membuat mereka memiliki daya tarik tontonan yang tidak dimiliki tim-tim lain, termasuk para raksasa seperti juara musim lalu, Liverpool, Chelsea, Manchester United, dan Arsenal yang bermain dengan “pedal rem kehati-hatian” yang terus disiagakan untuk diinjak.
Pelatih Leeds United, Marcelo Bielsa. Instagram/@leedsunited
Dulu Leeds United tersohor dengan barisan pemain mudanya yang bermain agresif di bawah asuhan manajer dari Republik Irlandia, David O Leary, yang membawa pasukan The Young Guns ini sampai ke semifinal Liga Champions. Sekarang ada manajer dari Argentina, Marcelo Bielsa, dengan taktik high pressing, bermain terbuka, dan agresif yang menjadi ciri-ciri dari taktik revolusioner yang lahir pada 1970-an dari Rinus Michels dan Johan Cruyff di Belanda, yakni total football.
Hal itu semua yang bisa menjelaskan mengapa Leeds United bisa bermain begitu “gila” ketika kalah dari Liverpool di Anfield pada partai perdana Liga Primer Inggris musim 2019-2020 ini, dengan skor 3-4 setelah The Reds sempat berdebar-debar pada skor 3-3.
Pada partai kedua di kandang, Stadion Ellan Road, Sabtu 19 September 2020, Marcelo Bielsa, yang diakui sebagai guru oleh Pep Guardiola dan Mauricio Pochettino, akhirnya bisa mengantarkan Leeds United meraih kemenangan pertama dalam comeback-mereka di Liga Primer. Mereka mengalahkan tamunya Fulham, 4-3.
Nama-nama pemain Leeds United yang menjebol gawang Fulham pada Sabtu itu adlaah mereka yang juga membuat Jurgen Klopp ketar-ketir di Anfield pekan lalu, yaitu Helder Costa, yang memborong dua gol, Mateusz Klich, dan Patrick Bamford.
Acungan jempol juga layak dilayangkan kepada Fulham yang bermain agresif dengan Aleksandar Mitrovis memborong dua gol dan Bobby Reid satu gol. Mereka pun tim promosi yang sangat menarik. “Anda akan menonton Leeds pada pertandingan berikutnya dalam liga musim ini dan anda akan menimatinya,” kata mantan bintang Chelsea, Pat Nevin, kepada BBC Radio 5.
Marcelo Bielsa ini pernah membuat Frank Lampard marah besar ketika Bielsa mengirimkan tim mata-mata untuk mengamati latihan internal Derby County dua musim lalu. Saat itu, Leeds United belum berhasil meraih promosi ke Liga Primer. Tapi, musim berikutnya, Leeds United sudah dibawa Bielsa ke divisi tertinggi Liga Inggris lagi untuk pertama kali dalam 16 tahun.
Baca Juga: Marcelo Bielsa dan 4 Hal yang Membuatnya Membumi di Leeds United