TEMPO.CO, Jakarta - Barcelona mengawali Liga Spanyol musim ini dengan kemenangan meyakinkan 4-0 atas Villarreal. Pelatih Ronald Koeman mengawali revolusi di tubuh Barcelona dengan sukses.
Sejak kedatangannya, Koeman memang menyuarakan revolusi di tubuh Barcelona. Dia sempat menyatakan akan mengubah seluruh kultur di klub itu yang dinilai berdampak negatif.
Salah satunya adalah kultur patronase diantara pemain. Sejumlah pemain senior Barcelona seperti Lionel Messi dianggap memiliki keistimewaan dalam mengatur banyak hal di klub itu. Mulai dari cara mereka berlatih, bermain hingga transfer pemain.
Perombakan besar yang dilakukan Koeman adalah dengan melepas para pemain senior tersebut. Ivan Rakitic, Arturo Vidal dan Luis Suarez adalah korbannya.
Ketiga pemain itu dilepas meskipun berstatus sebagai pemain inti Barcelona dalam beberapa musim terakhir. Dengan penjualan para pemain itu, Koeman ingin memberikan isyarat bahwa tak ada lagi status pemain bintang atau non bintang di tubuh Barcelona sehingga kultur patronase di klub itu terputus.
Hal kedua yang diubah Koeman adalah soal sesi latihan. Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa para pemain Barcelona disebut malas berlatih fisik.
Pemain sayap Malcom yang kini berseragam Zenith St Petersburg sempat keheranan dengan rendahnya intensitas latihan di Barcelona. Masalah itu, menurut dia, membuat banyak pemain kerap mengalami cedera.
"Di sini (di Zenit) kami melakukan latihan dua kali lipat (dari Barcelona). Di Barcelona kami hanya berlatih selama 40 hingga 50 menit dan karena alasan itu mungkin saya sering mengalami cedera," ujarnya seperti dilansir media Spanyol Marca April lalu.