TEMPO.CO, Jakarta - Lionel Messi disebut mendapatkan peran baru dalam skema permainan Barcelona di bawah asuhan Ronald Koeman. Perubahan peran tersebut tak lepas dari kepergian Luis Suarez ke Atletico Madrid.
Media-media Spanyol seperti Marca, AS, dan Sport, menyebut Lionel Messi kini tak lagi bermain sebagai false nine. Marca misalnya, menyebut Si Kutu, julukan Messi, bermain lebih layaknya seorang penyerang murni, peran yang dijalankan Suarez selama enam tahun terakhir di Barcelona.
Seakan memperkuat klaim Marca, Pelatih Timnas Argentina Lionel Scaloni pun angkat bicara soal ini. Menurut dia, tugas yang diberikan Ronald Koeman kepada Messi jauh berbeda dari yang si pemain jalankan di Tim Tango.
Scaloni menyatakan bahwa di Timnas Argentina, Messi justru lebih bermain di belakang penyerang, bukan sebagai predator di kotak penalti lawan.
Lantas apa sebenarnya perbedaan konsep false nine dengan penyerang murni? Bagaimana Messi memainkan kedua peran itu dan apa perbedaannya di era Ronald Koeman?
Sejarah soal konsep false nine sendiri tak bisa ditentukan kapan awal mulanya. Media Inggris The Guardian setahun lalu menuliskan bahwa konsep ini sebenarnya sudah berusia 126 tahun.
Namun ada juga yang beranggapan bahwa konsep tersebut berawal dari Timnas Hungaria di era 50-an dimana penyerang Matthias Sindelar memainkan peran tersebut. Ada juga yang menyebut bahwa konsep ini sudah diperkenalkan Timnas Uruguay pada Piala Dunia 1930.