Ya, Dest memang memiliki dua kewarganegaraan. Dia lahir di Belanda dengan ibu asal Negeri Kincir Angin tersebut, akan tetapi dia juga memiliki ayah seorang warga negara Amerika Serikat.
Sebagai pemain bertahan, menurut Tavrende, Sergino Dest memiliki ketenangan luar biasa ketika menghadapi tekanan lawan.
"Itu tak banyak anda lihat dalam pemain yang nyaman menguasai bola. Dia bisa melepaskan umpan (dalam tekanan lawan) ataupun menggiring bola melewati lawan. Dia juga bisa memberi umpan antar lini dengan sangat baik."
Assisten Ramos di Timnas U-20 Amerika Serikat, Dave van den Bergh, juga menilai etos kerja Sergino Dest sangat luar biasa. Dia menyatakan Dest menunjukkan profesionalisme yang tinggi baik saat berlatih maupun bermain.
"Dia bisa menyelesaikan banyak hal, program (latihan) kekuatan, program kecepatan, menonton permainan calon lawan. Sangat luar biasa bagaimana seriusnya dia menjalani itu semua dalam permainannya. Semuanya tak hanya berhenti dengan latihan atau 90 menit pertandingan. Dia sangat berkomitmen dengan kemampuannya dan ingin selalu berkembang," kata Van den Bergh.
Perkembangan pesat Dest itu membuat dia menembus tim senior Ajax Amsterdam musim lalu. Dest pun membayar kepercayaan Pelatih Erik ten Haag dengan penampilan cukup apik.
Di Liga Belanda, Sergino Dest tercatat tampil sebanyak 20 kali dan mencetak lima assist musim lalu. Total dia mencetak dua gol dan enam assist dalam 39 laga di semua kompetisi bersama Ajax Amsterdam.
Sebagai catatan, torehan Sergio Dest itu lebih baik dari Dani Alves saat masih seusianya. Alves yang saat itu sudah bermain untuk Sevilla hanya mencatatkan satu gol saja dari 31 laga pada musim 2003-2004.
Karena itu, tak berlebihan rasanya jika Sergino Dest dianggap sebagai penghapus dahaga suporter Barcelona terhadap penampilan eksplosif sisi kanan mereka seperti saat masih diperkuat Dani Alves. Pasalnya, sejak kepergian si pemain, Barcelona lebih banyak mengandalkan Jordi Alba di sisi kiri untuk membantu penyerangan.
GUARDIAN| BLEACHER REPORT| TRANSFERMARKT| SPORT