Keberhasilan Everton memboyong James Rodriguez dari Real Madrid merupakan kunci sukses Ancelotti menerapkan skema pohon natal itu. Pasalnya musim lalu dia kesulitan mencari sosok gelandang serang yang cocok untuk memainkan formasi ini meskipun memiliki Gylfi Sigurdsson.
Kini, Rodriguez dan Richarlison yang dipaksa bermain di belakang penyerang, sukses memainkan peran sebagai penyuplai bola kepada Calvert-Lewin. Keduanya sama-sama telah mencetak dua assist sejauh ini.
Calvert-Lewin pun tak menutupi adanya romantisme Ancelotti terhadap sukses formasi pohon natal tersebut. Dia sempat mengaku diminta pria asal Italia itu meniru permainan mantan penyerang AC Milan, Filippo Inzaghi.
Calvert-Lewin diminta belajar bagaimana pergerakan Inzaghi di lapangan sehingga bisa berada dalam posisi yang tepat saat menyambut umpan dari rekannya. Dia juga diminta belajar bagaimana mencetak gol hanya dengan satu kali sentuhan bola saja, seperti yang biasa dilakukan Inzaghi.
Sigurdsson yang berposisi asli sebagai gelandang serang justru dimainkan Ancelotti jauh di belakang. Pemain asal Islandia itu bermain layaknya Andrea Pirlo sebagai deep playmaker saat ditangani Ancelotti di AC Milan.
Dua gelandang bertenaga, Tom Davies dan Abdoulaye Doucoure, bertugas sebagai penghambat serangan lawan sekaligus perebut bola seperti duet Gennaro Gattuso dan Masimmo Ambrosini di era kejayaan AC Milan.
Keberadaan tiga gelandang di depan pertahanan itu juga membuat dua bek sayap Everton leluasa merangsek ke depan. Ancelotti memanfaatkan kecepatan yang dimiliki Seamus Coleman dan Lucas Digne untuk membantu serangan di sisi sayap.
Coleman dan Digne mengingatkan akan sosok Marek Jankulovski dan Cafu yang menjadi andalan Ancelotti di AC Milan.