Masalah bagi Everton adalah karena mereka tak memiliki dua bek tengah yang cukup tangguh. Duet Michael Keane dan Yerry Mina masih kerap kedodoran sehingga mereka saat ini sudah kebobolan lima gol dari empat laga.
Padahal di AC Milan Ancelotti memiliki duet bek super tangguh dalam diri Paolo Maldini dan Alessandro Nesta. Ditambah dengan kepiawaian penjaga gawang Dida, formasi pohon cemara Ancelotti sempat menggegerkan Eropa saat itu.
Everton memang belum mendapatkan lawan kuat pada awal musim ini. Dari empat laga yang telah mereka lakoni, praktis hanya Crystal Palace bisa dianggap lawan sepadan.
Karena itu, laga kontra Liverpool akan menjadi ujian bagi Everton. Pohon natal Carlo Ancelotti akan ditantang oleh agresifitas gegenpressing racikan Jurgen Klopp.
Istilah gegenpressing ini sendiri tercipta ketika Jurgen Klopp menangani Borussia Dortmund, sebelum dia hengkang ke Liverpool. Istilah ini diambil dari bahasa Jerman yang jika diartikan secara bebas adalah mendesak lawan.
Gegenpressing pada hakikatnya adalah permainan dengan intensitas tinggi dimana setiap pemain memiliki tugas yang sama pentingnya dalam menyerang atau pun bertahan. Ketika menguasai bola, Liverpool akan mendorong lini belakangnya hingga garis tengah lapangan untuk membantu lini serang.
Dua bek sayap Liverpool, Trent Alexander-Arnold dan Andy Robertson bahkan tak jarang maju hingga ke tepi kotak penalti lawan.
Begitu pun saat bertahan. Para penyerang Liverpool diharuskan segera menekan lawan yang menguasai bola. Tujuannya tentu saja agar mereka kembali mendapatkan bola dan melakukan serangan cepat.
Transisi yang cepat dan kolektifitas tinggi menjadi jantung permainan Gegen Pressing ini. Setiap pemain harus cepat menempati posisinya ketika terjadi perubahan dalam penguasaan bola. Setiap pemain juga harus sama-sama menekan setiap pemain lawan yang menguasai bola sekaligus menjaga pemain lainnya yang melakukan pergerakan tanpa bola.
Aliran bola yang cepat dengan satu dua sentuhan menjadi andalan Liverpool ala Jurgen Klopp untuk membongkar lini pertahanan lawan.
Permainan dengan intensitas tinggi seperti itu jelas membutuhkan setiap pemain dalam kondisi terbaiknya di setiap laga.