TEMPO.CO, Jakarta - Laga El Clasico antara Barcelona vs Real Madrid pada Sabtu malam tadi diwarnai keputusan kontroversial hadiah penalti bagi Los Galacticos. Keputusan penunjukkan Juan Martinez Munuera sebagai wasit pada laga itu pun jadi sorotan.
Media Spanyol Sport menyebutkan bahwa Juan Martinez Munuera merupakan mimpi buruk bagi Barcelona. Menurut penelusuran mereka, keluarga Munuera merupakan pendukung Real Madrid.
"Ketakutan itu akhirnya menjadi kenyataan. Penugasan Martinez Munuera sebagai wasit El Clasico membuat Barcelona terguncang karena simpatinya yang diketahui terhadap Real Madrid. Itu adalah tim keluarganya, seperti yang diketahui semua orang di Benidorm, kota asalnya," tulis media yang berbasis di Catalan itu.
Menurut Sport, Barcelona telah mengetahui soal latar belakang Munuera tersebut. Karena itu, mereka seharusnya lebih waspada dalam membangun permainan.
Mereka menilai keputusan wasit memberikan penalti itu tak adil bagi Barcelona. Pasalnya, Ramos dan Lenglet saling menarik baju satu sama lainnya saat itu. Hanya saja Ramos terlihat lebih dulu melepas kaus Lenglet sehingga dia dianggap sebagai korban dalam kejadian di kotak penalti Barcelona itu.
Sport menilai VAR juga berkali kali tak memberikan keputusan yang adil ketika para pemain Barcelona dilanggar atau kubu lawan melakukan kesalahan fatal. Misalnya soal handball yang dilakukan oleh Raphael Varane. Tendangan Sergio Ramos jelas menyentuh tangan Varane dan Barcelona dinilai layak mendapatkan penalti juga pada laga tersebut.
Mantan wasit Liga Spanyol Andujar Oliver juga mempertanyakan keputusan Munuera, wasit. Menurut dia, tarikan baju yang dilakukan Clement Lenglet terhadap Ramos tak cukup menjadi alasan untuk diberikannya penalti kepada Real Madrid.
Menurut dia, apa yang dilakukan Lenglet tak sama dengan yang dilakukan oleh Antonio Sanabria ketika Real Betis melawan Real Sociedad.
"Tarikan kecil itu bukanlah alasan untuk memberikan penalti, "kata Juan Andujar Oliver kepada Radio MARCA. "Ini tidak ada hubungannya dengan aksi Sanabria di Real Betis dalam pertandingan melawan Real Sociedad di mana tarikan, termasuk kartu merah, sangat jelas."
Real Madrid mendapat hadiah penalti pada babak kedua saat pertandingan masih berjalan imbang 1-1. Juan Martinez berkonsultasi dengan wasit VAR setelah para pemain Real Madrid melakukan protes soal pelanggaran Lenglet tersebut. Setelah itu, dia pun memutuskan untuk memberikan penalti kepada Real Madrid.
Setelah gol kontroversial tersebut, Real Madrid memang praktis lebih banyak bertahan dan sesekali melakukan serangan balik. Real Madrid baru mencetak gol lagi pada menit ke-90 lewat skema serangan balik. Luka Modric menutup laga El Clasico itu menjadi 3-1 untuk kemenangan Real Madrid dengan satu gol.
SPORT| MARCA