TEMPO.CO, Jakarta - Arsenal berhasil membungkam Manchester United 1-0 pada laga lanjutan Liga Inggris di Stadion Old Trafford, Ahad malam tadi. Mantan pemain Manchester United, Gary Neville, menilai Manajer Arsenal Mikel Arteta memainkan taktik seperti yang diterapkan mantan manajer Tottenham Hotspur, Jose Mourinho.
Neville menilai kekuatan lini tengah menjadi kunci kemenangan Arsenal atas Manchester United. Menurut dia, lini tengah Arsenal bermain seperti lini tengah Tottenham yang sebulan lalu menghajar Manchester United 6-1.
Dia pun menggaris bawahi performa Thomas Partey dan Mohamed Elneny. Menurut dia keduanya tampil mirip petinju yang siap memukul siapa saja yang berani mendekati lini pertahanan Arsenal.
"Itu seperti taktik kelas master Mourinho," kata Neville seperti dilansir laman Sky Sports.
"Mereka (Partey dan Elneny) seperti petinju yang sedang mengunggu dan tahu bahwa pemain lain akan menyerah. Mereka akan menganvaskan lawan dan membungkamnya."
Neville menilai formasi empat gelandang sejajar yang dimainkan Arteta sukses membuat Manchester United kesulitan menembus lini pertahanan Arsenal.
Di sisi lain, formasi empat gelandang berlian yang diterapkan Ole Gunnar Solskjaer, menurut dia, justru semakin menegaskan bahwa Manchester United masih kebingungan untuk mencari formula terbaik di lini tengah.
"Performa lini tengah Manchester United sangat buruk. United mengira mereka akan menemukan solusi atas banyaknya gelandang yang mereka miliki dengan memainkan pola berlian," kata Neville.
"Solskjaer mungkin berpikir dia akan menerapkan sistem seperti pada laga kontra RB Leipzig, tetapi itu tak semudah yang dia bayangkan. Lapangan di Old Trafford lebih besar."
Manchester United memang sempat memainkan pola berlian di lini tengahnya pada laga Liga Champions kontra RB Leipzig pekan lalu. Hasilnya, mereka meraih kemenangan 5-0.
Akan tetapi Neville menilai Solskjaer salah dengan menempatkan Scot McTominay di sisi kanan. Dia juga menilai keberadaan McTominay dan Fred membuat kebingungan di lini tengah Manchester United soal siapa yang harus merebut bola.
"Mereka tak memiliki keseimbangan, terutama di sisi kanan. Saya tak pernah berpikir Scott McTominay akan bermain di sisi itu sama sekali," kata Neville.
"Ole mengubahnya pada turun minum dan mereka tampak lebih baik, tetapi ada masalah kepercayaan diri dan kurangnya urgensi bersama dengan inkonsistensi dari pemilihan pemain."
"Semuanya semakin buruk. Apakah Edinson Cavani harus main? Apakah Donny van de Beek harus bermain? Dimana Pogba seharusnya bermain? Apakah anda memerlukan Mc Tominay dan Fred bersamaan di lapangan karena mereka tampaknya bisa memenangkan bola? Itu menciptakan lebih banyak kebingungan."
Lemahnya lini tengah Manchester United itu terbukti membuat lini depan mereka kesulitan menciptakan peluang. Menurut statistik pertandingan, Manchester United hanya melepaskan dua tembakan ke arah gawang, sama seperti yang dibukukan Arsenal.
Kekalahan tersebut merupakan yang ketiga kalinya dialami Manchester United di awal musim ini. Dari enam laga, Manchester United baru mengumpulkan tujuh angka hasil dua kali menang dan satu kali imbang. Alhasil skuad setan merah saat ini berada di posisi ke-15 klasemen sementara Liga Inggris.
Sementara Arsenal sedikit lebih baik dengan telah meraih 12 angka dari tujuh laga. Skuad Mikel Arteta pun bertengger di posisi kesembilan klasemen Liga Inggris.