TEMPO.CO, Jakarta - Fiorentina resmi memecat Pelatih Giuseppe Iachini menyusul hasil buruk yang mereka dapatkan di awal musim ini. Posisi Iachini akan diisi oleh pelatih kawakan Cesare Prandelli.
Presiden Fiorentina, Rocco Commisso, menyatakan bahwa perubahan di posisi pelatih tersebut perlu dilakukan untuk memperbaiki hasil yang didapatkan mereka. Dia pun menyatakan berterima kasih kepada Iachini yang telah melatih Fiorentina sejak musim lalu.
"Saya secara pribadi ingin berterima kasih kepada Beppe Iachini yang pada saat tersulit musim lalu, telah menarik dan memandu tim ini,” kata presiden klub Rocco Commisso seperti dilaporkan Reuters.
"Sayangnya, hasil-hasil saat ini membutuhkan perubahan pimpinan teknis."
"Saya juga ingin memberikan sambutan pribadi saya kepada Prandelli. Kami percaya bahwa keahliannya, sejarah profesionalnya, dan kemanusiaannya, diakui dan dihargai oleh seluruh dunia sepak bola, menjadikan Prandelli sebagai orang terbaik untuk duduk di bangku ungu,” katanya.
Pada awal musim ini Fiorentina memang mendapatkan hasil kurang memuaskan. Dari tujuh laga Liga Italia, skuad La Viola hanya mampu meraih delapan angka dari dua kemenangan dan dua kali imbang.
Hasil itu membuat Fiorentina gagal bersaing di papan atas klasemen Liga Italia. Mereka kini terdampar di posisi ke-12 klasemen sementara.
Cesare Prandelli sendiri bukan nama yang asing bagi Fiorentina. Dia pernah melatih klub itu pada periode 2005-2010. Dia cukup sukses mengangkat performa Fiorentina dari tim yang nyaris terderadasi hingga menduduki posisi empat besar pada tahun pertamanya.
Akan tetapi tahun pertama kepemimpinan Prandelli tersebut dinodai dengan kasus pengaturan skor atau yang di Italia disebut sebagai Caliopoli. Fiorentina dijatuhi hukuman tak mendapatkan tiket ke Liga Champions serta memulai musim berikutnya dengan pengurangan 15 angka.
Meskipun mengawali musim dengan minus 15 angka, Prandelli mampu membuktikan dengan membawa Fiorentina meraih posisi keenam klasemen Liga Italia musim itu. Prandelli akhirnya membawa Fiorentina ke Liga Champions pada musim 2008-2009.
Sukses di Fiorentina membuat Prandelli mendapatkan mandat melatih Timnas Italia. Dia sukses membawa Italia ke final Euro 2012 akan tetapi dikalahkan Spanyol 0-4 pada partai puncak tersebut. Kegagalan di Piala Dunia 2014 membuat dia mengundurkan diri.
Setelah itu Cesare Prandelli sempat melanglang buana ke Turki, Spanyol hingga Uni Emirat Arab. Dia kembali ke Liga Italia pada Desember 2018 dengan menangani Genoa. Kepemimpinan Prandelli di Genoa hanya bertahan setengah musim saja dan sejak itu dia menganggur hingga akhirnya dikontrak Fiorentina.