TEMPO.CO, Jakarta - West Ham United kehilangan 2 juta pound sterling (sekitar Rp 37,5 miliar) per pertandingan karena penonton dilarang menghadiri pertandingan di tengah pandemi COVID-19. Hal itu diungkapkan Karren Brady, wakil ketua klub Liga Inggris tersebut.
Penonton tidak diizinkan menghadiri pertandingan sejak laga profesional Inggris dilanjutkan kembali pada Juni, menyebabkan klub-klub dalam kesulitan dan tim-tim liga yang lebih rendah membutuhkan paket penyelamatan finansial dari papan atas.
"Ini fatal bagi semuanya. West Ham kehilangan 2 juta pound per pertandingan karena kehilangan pendapatan tiket dan pendapatan perusahaan. Beberapa klub kehilangan sebanyak-banyaknya 10 juta pound per pertandingan," kata Karen Brady kepada BBC seperti dikutip Reuters, Rabu.
"Semua orang menderita tapi seperti bisnis yang lebih kecil, apakah sepak bola atau bukan sepak bola, mereka tidak mempunyai banyak cadangan uang dan itu lah yang terjadi pada klub-klub sepak bola yang lebih kecil."
Brady mengatakan ia frustrasi karena stadion-stadion di luar ruang ditutup untuk membatasi penyebaran virus corona baru tapi pertandingan ditayangkan di bioskop, lalu menambahkan bahwa "suasananya menderita" tanpa kehadiran penonton.
"Kami tidak bisa menghadirkan pendukung kami yang secara harfiah membuat sepak bola itu ada, tapi Anda bisa menyaksikan pertandingan di bioskop, O2 dibuka, Royal Albert Hall buka, London Palladium buka tapi tanpa atap, stadion yang bebas-COVID tidak," tambahnya.
"Kami diminta awal Maret mendatang menjelang kami izinkan suporter masuk. Kami harus melakukan segalanya untuk membuat orang merasa aman, memberi pemerintah keyakinan bahwa kami bisa menyediakan stadion aman COVID-19."
Baca Juga: Jadwal Liga Inggris Pekan Kesembilan dan Klasemen
West Ham saat ini menempati posisi ke-12 klasemen Liga Inggris dengan nilai 11 dari 8 laga. Mereka akan menghadapi Sheffield United akhir pekan ini.