TEMPO.CO, Jakarta - Persija Jakarta membuka peluang bagi pemainnya berlaga di kompetisi luar negeri sebagai pemain pinjaman ataupun permanen. Langkah itu diambil sebagai tindakan realistis di tengah kondisi Covid-19 yang berdampak pada ditundanya beberapa kali kompetisi Liga 1 Indonesia.
Manajemen Macan Kemayoran mengakui sudah ada beberapa klub Asia yang menyatakan tertarik merekrut pemainnya, baik secara langsung berkomunikasi dengan klub ataupun lewat agen. Namun, mereka menegaskan bahwa yang menjadi prioritas adalah tawaran yang menguntungkan pemain serta klub.
Baca juga: Riko Simanjuntak Tolak Tawaran Main di Luar Negeri Demi Persija Jakarta
Direktur Persija, Ferry Paulus mengungkapkan bahwa timnya dalam kondisi dilematis. Yang menjadi pertimbangan, menurut dia, para pemain terancam kehilangan kesempatan mengembangkan kariernya dengan bermain di luar negeri bila bursa transfer di beberapa liga ditutup. Dengan memberikan peluang pemain berlaga di luar negeri akan membawa dampak positif untuk timnas Indonesia.
"Memang benar beberapa pemain pilar Persija diincar beberapa klub luar negeri bahkan di antaranya memiliki reputasi besar. Hal ini tak terlepas dari kuantitas para pemain sendiri dan kesuksesan Persija dalam menjadi juara 2018 dan menembus Final Piala Indonesia 2019," kata Ferry Paulus.
"Persija tidak menutup pintu bagi tim asing karena dalam kondisi yang dilematis. Hal ini tidak terlepas dari bursa transfer beberapa liga di Asia Tenggara yang hampir berdekatan dengan rencana kick off liga 1, sehingga bila kemungkinan terburuk kompetisi kembali ditunda, maka kesempatan pemain berlaga di luar negeri hilang,” kata Ferry menjelaskan.
Baca juga: Persija Jakarta Berulang Tahun Ke-92, Begini Ucapan Selamat dari Anies Baswedan
Dia menambahkan, bila situasi kembali membaik, pemain yang berpeluang merantau ke luar negeri akan dibawa pulang. “Sudah ada komunikasi juga dengan pemain, bila Persija kembali memanggil, maka mereka akan kembali ke Jakarta,” ucapnya.
PERSIJA