Kakak-beradik yang hanya terpaut usia satu tahun itu pun sukses menapaki karirnya di akademi Atletico Madrid. Lucas yang memiliki fisik lebih tinggi dan kuat ketimbang sang adik, justru lebih menarik perhatian para pelatih tim muda Atletico Madrid.
Dia pun lebih dulu mendapatkan promosi ke tim senior ketimbang Theo. Lucas sempat diturunkan Diego Simeone pada laga kedua perempat final Liga Champions musim 2015-2016 kontra Barcelona. Dengan dukungan sang adik, Lucas berhasil membawa Atletico Madrid menang 2-0 dan melaju ke semifinal.
Apes bagi Lucas, Atletico Madrid kalah dari Real Madrid melalui drama adu penalti pada laga final di kandang AC Milan, Stadion San Siro.
Simeone sebenarnya juga disebut tertarik memboyong Theo Hernandez ke tim senior. Tetapi keberadaan Felipe Luis yang baru kembali dari Chelsea membuat Simeone justru memilih menyekolahkaan Theo ke Alaves pada musim 2016-2017.
Di klub yang baru promosi itulah kemudian nama Theo Hernandez mulai dikenal seantero Spanyol bahkan dunia. Dia ikut membawa Alaves melaju ke final Copa del Rey untuk pertama kalinya dalam 91 tahun sejarah klub itu.
Pada laga final dia pun mencetak gol cantik lewat tendangan bebas kaki kiri. Sayangnya Alaves kalah 1-3 dari Barcelona.
Performanya selama di Alaves membuat Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane kesengsem. Dia sempat disebut media Spanyol Marca sebagai titisan Kapten Real Madrid, Sergio Ramos.
Zidane bahkan rela mengeluarkan dana hingga 24 juta euro untuk menebus klausa pemutusan kontrak Theo Hernandez dengan Atletico Madrid.
Meskipun mengidolakan Atletico Madrid, Theo menerima pinangan Real Madrid. Dia tak ingin bernasib sama seperti kakaknya yang ternyata tak banyak mendapatkan kesempatan bermain dari Diego Simeone.