Di level junior, nama Amad Diallo jauh lebih terkenal. Awalnya dia bermain di sekolah sepakbola GS Boca Barco Alpiplast bersama kakaknya Hamed Junior Traore. Dia sempat akan bergabung dengan Luchesse pada 2014. Galli menyatakan bahwa seorang pemandu bakat membawa Amad dan kakaknya ke klub itu.
"Mereka langsung menjalani uji coba hari itu juga dan berlatih beberapa hari bersama salah satu tim junior kami. Anda langsung bisa melihat bahwa dia jauh lebih baik dari pemain yang kami miliki."
"Kami tidak bisa merekrutnya karena mereka terlalu bagus untuk level kami dan saya tak bisa merekrut pemain non Uni Eropa."
Nama Amad Diallo mulai berkibar setelah tampil di sebuah turnamen Natal 2014. Dia menjadi pemain termuda dalam turnamen itu tetapi berhasil meraih gelar pemain terbaik mengalahkan anak yang berusia lebih tua.
Di turnamen itulah kemudian bakat Diallo mulai dilirik oleh Atalanta. Empoli, Udinese, Juventus, AS Roma, Inter Milan dan AC Milan juga disebut sempat berminat merekrutnya.
Meskipun diminati klub-klub besar Italia, Amad Diallo memilih bergabung dengan Atalanta. Hal itu dianggap lumrah karena Atalanta dikenal sebagai salah satu tim yang gemar mengorbitkan pemain muda. Dia bergabung dengan Atalanta pada 2015.
Nama Amad Diallo sebagai bocah ajaib semakin terkenal setelah dia berhasil merebut gelar pemain terbaik di Turnamen Halima Haider Memorial pada tahun 2015.
Sukses tersebut membuat dia kemudian mendapatkan promosi ke tim U-17 Atalanta pada 2017. Padahal saat itu dia baru berusia 15 tahun. Setahun berselang dia pun naik ke tim U-19 dimana bakatnya mulai terpantau oleh Pelatih Tim Senior Atalanta, Gian Pierro Gasperrini.