TEMPO.CO, Jakarta - Rekor AC Milan tidak terkalahkan dalam 27 pertandingan di Serie A Liga Italia akhirnya terhenti saat melawan Juventus di San Siro, Kamis dinihari WIB, 7 Januari 2021. Pasukan Stefano Pioli kalah 1-3 dari skuad asuhan Andrea Pirlo.
Ini adalah kekalahan pertama bagi Rossoneri sejak kompetisi digulirkan lagi setelah sempat ditangguhkan karena lockdown pandemi Covid-19 pada Maret 2020. Meski kalah, mereka tetap berada di puncak klasemen karena Inter Milan juga dikalahkan Sampdoria 2-1.
Baca Juga:
"Kami harus angkat topi dan memberikan pujian kepada lawan kami karena berhasil kembali ke depan," kata Stefano Pioli kepada Sky Sport Italia.
"Kami melakukan apa yang kami butuhkan, menciptakan peluang dan tak terelakkan membiarkan terjadinya beberapa peluang juga, tapi setelah tertinggal untuk kedua kalinya, menjadi lebih sulit untuk mengejar."
Juventus mencetak gol lebih dulu pada menit ke-18 melalui Federico Chiesa dan AC Milan baru bisa membalas pada menit ke-41 lewat Davide Calabria. Kedudukan imbang sampai babak pertama.
Juventus kembali unggul pada menit ke-62 setelah Chiesa mencetak gol keduanya. Kemudian, selang 14 menit, Weston McKennie menambah keunggulan untuk tim tamu.
Baca juga: AC Milan vs Juventus 1-3, Pirlo: Peran Penting Chiesa Tak Hanya Soal Cetak Gol
"Kami akan mengevaluasi beberapa situasi pertahanan di mana kami bisa melakukannya lebih baik, tetapi tim mendekati permainan dengan kemurahan hati, tekad dan konsentrasi."
"Penjaga gawang mereka melakukan penyelamatan hebat pada Diogo Dalot ketika skor menjadi 1-1, kemudian mereka unggul 2-1 dan itu menjadi perjuangan yang berat."
Milan menjamu Juventus tanpa sejumlah pemain kunci, yaitu Zlatan Ibrahimovic, Ismael Bennacer, Sandro Tonali, Alexis Saelemaekers, Matteo Gabbia, lalu Ante Rebic dan Rade Krunic yang dinyatakan Covid-19 pada pagi hari menjelang pertandingan.
Baca juga: AC Milan Bersiap Hadapi Juventus, Ante Rebic dan Rade Krunic Positif Covid-19
Dengan sejumlah pemain pilar yang cedera, Pioli melakukan banyak perubahan. Davide Calabria harus pindah dari bek kanan ke peran lini tengah untuk mengisi kekosongan.
"Banyak tim akan kesulitan kehilangan banyak pemain. Tapi, meskipun kami harus mengubah banyak hal, kami berusaha mempertahankan identitas kami dan saya pikir kami sudah melakukan itu," kata Pioli menambahkan.
Menurut Pioli, pertandingan berlangsung sangat seimbang hingga gol kedua Juventus terjadi. "Saya merasa momen itulah yang mengubahnya."
"Tim bisa saja ketakutan dengan situasi ini, kami mengetahui tadi malam bahwa kedua pemain tidak dapat terlibat, tetapi kami memegang nilai dan dentitas kami."
"Kami tahu Juventus bisa memanfaatkan situasi ini, karena mereka telah memenangkan sembilan gelar Serie A terakhir, tetapi kami bertahan dengan baik secara keseluruhan. Kami kalah karena kualitas mereka dalam situasi di mana kami bisa menjadi sedikit lebih terkonsentrasi."
Pioli melihat sisi positif dari kekalahan timnya melawan Juventus.
"Para pemain menundukkan kepala di ruang ganti. Mereka kecewa. Tapi, di sisi lain itu sehat bagi kami untuk mengalami kekalahan karena kami tidak merasakan itu untuk sementara waktu."
"Saya menepuk punggung mereka, mengatakan bahwa mereka harus bangga dengan apa yang mereka capai dalam situasi tersebut. Kami membuktikan bahwa kami adalah tim yang kuat malam ini."
Baca juga: Klasemen Liga Italia Pekan Ke-16: Milan vs Juventus 1-3, Inter dan Napoli Keok
Pakar Sky Sport Italia, Fabio Capello, mengatakan kepada Pioli bahwa penampilan Milan melawan Juve mengonfirmasi bahwa mereka adalah pesaing Scudetto dan pelatih setuju dengan komentar itu.
"Saya juga yakin kami harus ambisius, bahwa kami harus pergi malam ini dengan percaya diri bahwa kami dapat berjuang sampai akhir karena kami memiliki apa yang diperlukan."
Pioli menambahkan: "Setelah mempertahankan level performa itu sepenuhnya, dalam situasi ini, menunjukkan banyak hal tentang betapa bagusnya tim Milan ini."
FOOTBALL ITALIA