TEMPO.CO, Jakarta - Borneo FC meminta Presiden Joko Widodo dan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali membantu mempermudah perizinan kompetisi Liga 1 Indonesia yang hingga kini abu-abu.
Manajer Borneo FC Farid Abubakar mengharapkan Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional bisa diimplementasikan terutama saat ini.
Sesuai Inpres itu, kata dia, lanjutan kompetisi Liga 1 harus segera diputuskan karena menyangkut peningkatan prestasi sepak bola nasional sesuai dengan tujuan Inpres itu. Karena itu dia berharap Jokowi ikut membantu soal perizinan kompetisi.
"Waktu pelantikan Menpora yang baru kala itu Pak Jokowi bicara, ‘Sepakbolanya, Pak’. Presiden meminta tolong kepada Menteri olahraga untuk dibaikin sepak bola kita bukan diberhentikan sepak bola kita," kata Farid, dalam laman Borneo FC, Senin.
"Persoalan izin, saya harap Menpora dan mungkin Pak Presiden kita juga bisa langsung meminta kepada pihak kepolisian agar memberikan izin pertandingan," sambung dia.
Farid mengaku heran mengapa sepak bola sangat sulit mengantongi perizinan, sedangkan kegiatan-kegiatan lain yang juga melibatkan orang banyak malah diperbolehkan.
Padahal, kata dia, seluruh klub sudah sepakat menerapkan protokol kesehatan yang ketat demi berlangsungnya liga.
Menurut dia, kelangsungan sepak bola tidak hanya berdampak kepada satu pihak saja, akan tetapi pada masyarakat lain yang juga menggantungkan hidupnya dari sepak bola.
"Ada apa sebenarnya dengan sepak bola kita? Kenapa sampai saat ini sepak bola kita masih belum bisa bergulir karena corona? Terus dengan acara kumpul-kumpul lainnya, kok aman-aman aja." kata dia.
"Sepak bola kita siap mengikuti protokol yang ada dan bahkan siap digulir tanpa penonton. Tapi ada apa sebenarnya ini dengan perizinan negara kita?," tambah Farid.
Nasib kompetisi Liga 1 Indonesia masih belum jelas di mana izin polisi menjadi satu-satunya penghalang dalam menggelar liga. Polisi beralasan masih masifnya penularan COVID-19 di Indonesia menjadi pertimbangan utama.