TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Pilpres Barcelona memastikan hanya tiga kandidat yang akan bertarung pada pemungutan suara 24 Januari mendatang. Meskipun demikian, pemungutan suara tersebut terancam diundur karena lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di Spanyol.
Panitia pilpres menyebutkan bahwa ketiga kandidat yang tersisa adalah Joan Laporta, Victor Font dan Toni Freixa. Ketiganya dianggap memenuhi syarat dukungan setelah dilakukan validasi terhadap tanda tangan anggota klub yang mereka kumpulkan.
"Dewan pemilihan telah melakukan pertemuan pada Kamis ini (14 Januari 2021) di Auditorium 1899 di Camp Nou untuk mengumumkan kandidat definitif untuk pemilihan presiden Barcelona yang dijadwalkan pada Ahad, 24 Januari," tulis pernyataan resmi klub itu.
"Setelah validasi tanda tangan yang diberikan, Joan Laporta, Victor Font dan Toni Freixa telah dinyatakan sebagai kandidat resmi untuk pemilihan Presiden Barcelona, sesuai dengan pasal 48.5 dari statuta klub."
Laporta disebut sebagai calon kuat setelah berhasil mengumpulkan 9.625 tanda tangan yang berhasil divalidasi. Sementara Font hanya berhasil mengumpulkan 4.431 tanda tangan dan Freixa 2.634 tanda tangan.
Baca: Final Piala Super Spanyol Barcelona Vs Athletic Bilbao, Messi Terancam Absen
Dengan begitu, enam calon lainnya dinyatakan gugur. Mereka adalah Agusti Benedito, Xavi Vilajoana, Jordi Farre, Lluis Fernandez Ala, Pere Riera dan Emili Rousaud.
Tiga kandidat tersisa disebut akan bertemu dengan Ketua Dewan Pemilihan Presiden Carles Tusquets yang juga bertindak sebagai Plt Presiden Barcelona pada Jumat malam nanti waktu setempat. Mereka dikabarkan akan membahas soal teknis pemungutan suara.
Pemungutan suara itu sendiri dikabarkan terancam diundur setelah terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di Spanyol. Pemerintah Spanyol menyatakan terjadi peningkatan signifikan sejak Natal lalu.
Pada Selasa kemarin Menteri Kesehatan Spanyol menyatakan bahwa terjadi peningkatan sebanyak 25.438 kasus dalam sehari saja dan korban jiwa sebanyak 408 orang.
Pemerintah Spanyol sendiri belum memberlakukan lockdown secara nasional. Mereka menyerahkan kepada pemerintah daerah untuk melakukan tindakan sesuai dengan kondisi daerah masing-masing.
Provinsi Catalonia, dimana Barcelona berada, disebut sebagai salah satu area yang memberlakukan pengetatan protokol kesehatan. Mereka disebut telah melakukan lockdown di kawasan El Segria yang dihuni sebanyak 200 ribu penduduk sejak Sabtu lalu.
Meskipun kota Barcelona masih belum memberlakukan pengetatan protokol kesehatan, panitia pemilihan mengkhawatirkan pemungutan suara akan menjadi klaster baru penyebaran Covid-19 karena akan melibatkan puluhan ribu anggota klub. Karena itu, muncul opsi Pilpres Barcelona diundur.
MARCA| EL PAIS