TEMPO.CO, Jakarta - Krisis ekonomi yang dialami Barcelona ternyata jauh lebih buruk dari yang dibayangkan sebelumnya. Mereka disebut masih menunggak gaji para pemainnya, termasuk Lionel Messi.
Radio Spanyol Cadena Cope menyatakan bahwa Barcelona memiliki kewajiban untuk membayar lunas gaji pemain yang mereka potong sejak pandemi Covid-19 terjadi tahun lalu. Untuk Lionel Messi saja, Barca disebut harus membayar 72 juta euro atau sekitar Rp 1,220 triliun pada akhir Januari ini.
Pada kenyataannya, Barca disebut hanya mampu membayar sekitar Rp 8,5 juta euro atau sekitar 220 miliar dari kewajibannya itu. Artinya, mereka masih berhutang 63,5 juta euro atau sekitar Rp 1 triliun kepada Messi.
Nilai itu tak hanya gaji, tetapi juga pembayaran atas hak citra Messi. Belum jelas kapan Barca akan melunasi utangnya tersebut.
Beberapa pekan lalu, skuad Barcelona mencapai kesepakatan untuk menangguhkan sebagian dari pendapatan mereka musim ini selama beberapa tahun ke depan. Kesepakatan itu membuat klub mampu melakukan penghematan sebesar 172 juta euro.
Baca: Eks Presiden Barcelona Bantah Bocorkan Kontrak Lionel Messi
Faktanya, perjanjian ini memengaruhi semua pemain di skuad, termasuk Messi. Empat pemain yang tidak terpengaruh kesepakatan itu adalah mereka yang baru-baru ini menandatangani kontrak baru: Gerard Pique, Clement Lenglet, Marc-Andre ter Stegen dan Frenkie de Jong.
Sebelumnya mereka juga disebut terancam bangkrut karena memiliki hutang sebesar 1,173 miliar Euro atau sekitar Rp 19,98 triliun. Dari nilai itu, 730 juta euro atau Rp 12,5 triliun merupakan utang jangka pendek yang harus mereka lunasi dalam jangka waktu enam bulan ke depan.
Masalah utang Barcelona itu semakin rumit setelah kontrak Lionel Messi bocor ke publik. Messi disebut memiliki kontrak terbesar dalam sejarah olahraga dunia. Pada 2017 lalu, dia menandatangani kontrak yang bisa membuat dia mendapatkan 555 juta Euro atau Rp 9,5 triliun hingga kontraknya habis pada Juni 2021.
MARCA