TEMPO.CO, Jakarta - Pengumuman European Super League atau Liga Super Eropa telah menambah dimensi baru pada ketidakpastian masa depan Lionel Messi di Barcelona. Pemain berusia 33 tahun itu akan habis kontraknya di Camp Nou pada bulan Juni. Ia juga belum memutuskan kelanjutan kariernya di Katalunya.
Messi diperkirakan akan bertemu dengan Dewan Barcelona, bersama ayah dan agennya, Jorge, untuk membahas alternatif di klub yang telah bergabung dengan klub-klub Liga Super Eropa.
Menjadi bagian dari proyek ini merupakan dorongan finansial yang besar bagi Barcelona, yang akan menerima sekitar 300 juta euro atau setara Rp 5,24 triliun hanya untuk berpartisipasi. Dengan uang ini, klub Catalan bisa membangun proyek olahraga yang bisa meyakinkan Messi untuk bertahan.
Namun, itu semua tergantung pada ambisi Lionel Messi untuk timnas Argentina. Musababnya, kemungkinan pemain Liga Super Eropa akan mendapat larangan bermain untuk timnas di berbagai ajang resmi FIFA, termasuk Piala Dunia. Dengan agenda Copa America dan Piala Dunia 2022 tahun depan, Messi akan berpikir untuk mencoba memenangkan trofi internasional untuk negaranya.
Jika dia memutuskan untuk meninggalkan Barcelona, ada sejumlah klub yang bisa menjadi persinggahannya untuk mengamankan masa depannya di timnas Argentina. Misalnya, Paris Saint-Germain (PSG) yang sejauh ini menyatakan tidak terlibat dalam proyek European Super League.
BACA JUGA : UEFA Larang Pemain Liga Super Eropa Terlibat di Piala Dunia dan Piala Eropa